Masyarakat Diimbau Bersabar Menunggu Vaksin Covid 19 Sampai Akhir Tahun

FKM NEWS – Memasuki penghujung tahun 2020, wabah Covid-19 masih terus menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia. Disebutkan bahwa angka penderita Covid 19 sampai saat ini semakin mengkhwatirkan. Hal ini selaras dengan peningkatan kurva penderita Covid 19 yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Data dari Kemenkes RI per tanggal 23 November 2020 menunjukan adanya penambahan kasus baru sebesar 4442 dalam semalam. Terhitung, sebanyak 502.110 kasus Covid 19 telah terjadi di Indonesia.

Usaha yang dilakukan pemerintah hari ini masih sama, yakni pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat guna menekan laju pertumbuhan kasus Covid 19. Kabar burung soal kapan peredaran vaksin di masyarakat sendiri masih belum menemui ujungnya. Namun yang pasti pemerintah sudah menyatakan kebenaran bahwasannya vaksin Covid19 akan segera di edarkan. Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengungkapkan Pemerintah saat ini masih menunggu Emergency Use Authorization(EUA) vaksin Covid19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sambil menunggu vaksin benar-benar siap disebarluaskan, masyarakat diimbau untuk sedikit bersabar hingga hasil uji klinik fase III selesai.

Dilansir dari artikel CNN Indonesia bertajuk “Jokowi Ingatkan Hati-hati soal Pengadaan Vaksin Covid-19, disebutkan bahwa Presiden RI Joko Widodo memperingatkan agar semua pihak berhati-hati terhadap pengadaan vaksin Covid 19 yang diperkirakan akan datang pada akhir tahun. Jokowi mengatakan bahwa peredaran vaksin harus sudah teruji melalui kaidah-kaidah yang scientific layaknya Emergency Auto Researches (EAR)  yang dikeluarkan BPOM. Menurut Jokowi, BPOM bertanggung jawab dalam menguji vaksin tersebut sebelum benar-benar siap diedarkan.

Badan organisasi dunia seperti World Health Organization (WHO) mengingatkan maskarakat bahwa keberadaan vaksin sendiri tidak akan langsung menghentikan penyebaran virus Covid 19. Vaksin akan melengkapi sarana dan pedoman (kesehatan) yang telah dipunya dan dilakukan saat ini, bukan menggantikannya. Vaksin tidak akan menghentikan pandemi dengan sendirinya.

Penulis: Tunjung Senja Widuri