Departemen Gizi

Department of Nutrition

Departemen Gizi

Ilmu Gizi mempelajari hubungan antara ilmu gizi dasar manusia dan kesehatan masyarakat agar dapat tercapai produktivitas. Di dalamnya tercakup konsep-konsep mengenai usaha promotif dalam mengembangkan konsep gizi seimbang (gizi makro dan mikro) dan hidup sehat pada daur kehidupan manusia. Dipelajari pula bagaimana menilai status gizi dan mengetahui masalah gizi, terutama kelompok golongan rawan gizi sebagai usaha preventif, mengenal dan merencanakan bermacam upaya gizi sebagai protektif agar tetap produktif.

Departemen ini memfokuskan pada pendalaman ilmu sosio-budaya gizi, ketahanan dan keamanan pangan, dietetik masyarakat, surveilans gizi, hubungan gizi dan penyakit, pendidikan gizi, gizi dan KIA, serta gizi kerja.

Dalam antisipasi kemajuan IPTEK dan penanggulangan masalah gizi ganda, Departemen gizi senantiasa mengembangkan kemampuan stafnya dalam penelitian “action research” dan kegiatan pengabdian masyarakat tepat guna.

 

 

Pimpinan Departemen

Staf Dosen

S1 Ilmu Gizi

Pendidikan Sarjana (S.Gz)

Menjadikan Prodi S1 Ilmu Gizi yang unggul di Indonesia dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia di bidang gizi yang memiliki daya saing yang tinggi di tingkat nasional maupun internasional dengan Excellence with Morality.

Pesatnya kemajuan dan perkembangan ilmu gizi, sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan. Institusi pendidikan gizi yang dimulai dari program D1 kini telah mengalami kemajuan yang pesat mengikuti perkembangan di dunia kesehatan hingga pada tahap pendidikan Sarjana (S1) bahkan Doktor (S3). Tuntutan akan perkembangan ilmu gizi tidak hanya terbatas pada taraf akademis saja, melainkan juga pada taraf profesi. Hal ini tidak lain adalah sebagai implikasi dari ikut meningkatnya standar pelayanan dan kualitas dunia kesehatan serta semakin kompleksnya masalah kesehatan terkait pangan dan gizi yang dihadapi manusia dalam beberapa dekade mendatang, termasuk di Indonesia.

Komitmen pemerintah Indonesia untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk gizinya. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang merupakan salah satu prioritas Pembangunan Kesehatan 2010-2014. Tujuannya adalah untuk menurunkan prevalensi kurang gizi sesuai dengan Deklarasi World Food Summit 1996 yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015. Demikian juga berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pada Bab VIII tentang Gizi, pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan upaya perbaikan gizi adalah keadaan ketenagaan gizi yang ada.

Kendala yang dihadapi upaya perbaikan gizi kaitannya dengan faktor ketenagaan gizi adalah terbatasnya jumlah tenaga gizi yang ada dalam unit pelayanan gizi dan kurang sesuainya kompetensi tenaga gizi yang ada dengan lingkup permasalahan ataupun program yang berkembang. FKM Unair sebagai salah satu institusi penyelenggara pendidikan tinggi di bidang kesehatan yang terkemuka di Indonesia, diharapkan dapat turut andil dalam memenuhi kebutuhan tenaga ahli gizi berkualitas di Indonesia yang dapat memberikan alternatif strategi untuk menghadapi dan memecahkan masalah-masalah kesehatan masyarakat yang makin kompleks berkaitan dengan masalah gizi. Oleh karena itu untuk mempersiapkan dan mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga ahli gizi perlu diupayakan terselenggaranya pendidikan akademik strata 1 (S1) yaitu Pendidikan Sarjana Gizi.

Pada bulan April 2013, berdirilah Program Studi S1 Ilmu Gizi melalui Keputusan Rektor Universitas Airlangga No. 6093/ UN3/ KR/ 2013 tanggal 15 April 2013.

Kontak & Informasi

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Kampus C Mulyorejo, UNAIR 60115
Email: info@fkm.unair.ac.id

Senin – Jumat 8:00 A.M. – 15:00 P.M.

Informasi Sosial Media

Informasi Terkini

Kontak dan Informasi Departemen Gizi

 

Departemen Gizi
Lantai 2, FKM Unair
Kampus C Mulyorejo 60115