FKM NEWS – Masa dewasa merupakan masa aktif kehidupan ketika berinteraksi dengan keluarga, teman, dan sahabat.Covid-19 disebabkan oleh pernafasan akut yang parah dan telah mempengaruhi kehidupan dari sebagian besar populasi di dunia. Segala upaya telah dilakukan seperti contohnya larangan untuk bepergian, adanya pemberlakuan PPKM, dan PSBB. Namun jika dilihat kembali, Covid-19 telah menyebabkan dampak besar pada sosial, ekonomi, dan kesehatan mental.
Swedia memiliki perbedaan dengan negara lain, yakni tidak adanya penguncian, hanya saja larangan untuk masuk sekolah, larangan mengadakan pertemuan besar. Namun kaum muda sendiri sering memiliki kehidupan sosial di luar keluarga, sehingga berdampak pada kesejahteraan psikologisnya.
Asma merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang terjadi pada sistem pernapasan. Asma sendiri juga diduga menjadi faktor risiko terpapar Covid-19. Pada salah satu penelitian ditemukan bahwa tidak sedikit masyarakat berjenis kelamin perempuan mengalami peningkatan kecemasan dan gangguan kesehatan mental. Selain itu kecemasan dan gangguan kesehatan mental juga kerap terjadi pada orang dewasa dengan penyakit asma dan alergi.
Dalam penelitian ini berdasarkan populasi berbasis kohort, tujuan utamanya adalah untuk menyelidiki Covid-19 terkait kecemasan dan stres pada orang dewasa muda dan pengaruh asma dan gejala rinitis.
Pada tabel I juga disajikan deskripsi yang kaitannya dengan kecemasan yang dilaporkan karena Covid-19.
Gambar Tabel I
Berdasarkan tabel hasil deskriptif disebutkan bahwa sebagian masyarakat (83,9%) dilaporkan adanya peningkatan kekhawatiran tentang kesehatan anggota keluarga akibat Covid-19, sedangkan 30,5% dilaporkan adanya peningkatan kekhawatiran tentang kesehatan diri sendiri akibat Covid-19 (Tabel II).
Gambar Tabel II
Gejala asma paling umum adalah sulit untuk bernapas, batuk, dada terasa sesak, dan mengi (suara yang dihasilkan ketika udara mengalir melalui saluran nafas menyempit). Tindakan yang pertama dilakukan jika mengalami gejala tersebut adalah pergi ke dokter dan melakukan konsultasi lebih lanjut. Untuk mengendalikan asma sendiri bisa dilakukan dengan cara mengenali dan menghindari pemicu asma seperti cemas, stres, dan depresi, selain itu juga mengenali serangan asma dan melakukan langkah pengobatan yang tepat.
Kecemasan dan stres juga dapat ditangani dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan diri sendiri, seperti healing atau sebagainya. Disini diharapkan tidak lagi ada pengaruh yang buruk baik diri sendiri bahkan orang lain, maka pentingnya keluarga, teman, sahabat yang memberikan dukungan untuk menghindarkan dari hal-hal yang buruk. Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang dewasa muda sendiri berisiko mengalami peningkatan kecemasan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan penderita penyakit asma. (*)
Daftar pustaka:
Ekstrom Sandra PhD, Mogensen Ida MD, PhD, dkk. (2021). General Stress Among Young Adults with Asthma During the COVID-19 Pandemic. The Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice. Retrieved from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213219821012605
Marianti, Dr. (2019). Gejala Asma. Alodokter. Retrieved from https://www.alodokter.com/asma/gejala
Penulis: Fadillah Andriani
Editor: Dita Aulia Rahma