FKM NEWS – Body Image merupakan suatu Tindakan, pandangan, persepsi, dan kepercayaan seseorang secara subjektif mengenai kondisi fisik. Dua hal yang seringkali dilakukan seseorang yang memiliki body image ini adalah yang pertama menghindari atau tidak ingin menapakkan kondisi fisiknya seperti memilih untuk menggunakan kaos yang sangat longgar agar tidak memperlihatkan bentuk tubuh, tidak ingin dan merasa tidak nyaman melihat pantulan diri di cermin. Dan yang kedua adalah selalu mengecek kondisi tubuhnya, seperti terobsesi dengan angka berat tubuh, atau mencubit perut untuk memastikan bahwa tidak ada lemak yang mengganggu penampilan fisiknya atau perilaku lainnya yang melibatkan persepsi secara visual dari bentuk tubuh.
Seseorang yang memiliki body image negative terhadap fisiknya sendiri cenderung akan melakukan segala hal untuk menyingkirkan apa yang menurutnya tidak bagus tersebut. Beberapa bagian dari mereka akan menghindari berpenampilan yang dapat memperlihatkan fisik, dan menghindari kontak fisik yang berlebih. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkah laku dalam situasi maupun kondisi psikologis seseorang dan dapat berdampak pada kebiasaan , preferensi, dan lainnya.
Negative body image yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi emosi atau keadaan kognisi yang lain. Seseorang yang memiliki negative body image cenderung menghubung-hubungkan kondisi subjektif bentuk tubuhnya dengan domain yang berbeda, contohnya mengaitkan antara kondisi berat badan yang dimiliki dengan kesulitan apa saja yang akan dilalui dalam hidup dengan memiliki berat badan tersebut. Atau seperti mengaitkan antara hubungan antarpersonal yang dimiki akan lebih baik apabila tidak terganggu dengan berat dan bentuk tubuh.
Berdasarkan riset yang dilakukan di University of Louisiana, berikut menyebutkan beberapa Tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki negative body image.
Setelah melakukan penelitian terhadap mahasiswa yang menjadi sukarelawan, dengan menggunakan metode pengukuran The Body Image Coping Strategies Inventory (BICSI), The Body Image Avoidance Questionnaire (BIAQ), The Body Image Acceptance and Action Questionnaire(BI-AAQ), dan The Eating Disorders Examination Questionnaire (EDE-Q) . Sehingga dapat ditarik kesimpulan, bahwa mahasiswa memiliki risiko terkena eating disorder pathology dibandingkan populasi umum.
Penulis : Tria Devi Rahmadani
Editor : Ambarsih Prameswari