FKM NEWS – Pandemi Covid-19 telah menghasilkan dampak yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya terhadap kesehatan mental secara global. Sementara dukungan psikologis yang diberikan kepada pasien dan petugas kesehatan mental masyarakat umum juga membutuhkan perhatian yang signifikan. Situasi yang terus berubah membuat banyaknya korban jiwa juga mempengaruhi sektor ekonomi. Dengan ditutupnya industri pariwisata, penerbangan, pertanian dan keuangan karena pandemi Covid-19 membuat ekonomi terus bekurang. Ketidaktahuan dan ketakutan akan pandemi Covid-19 yang dibarengi dengan lockdown dan penurungan ekonomi telah meningkatkan bunuh diri dan sakit mental yang diikuti dengan bunuh diri. Banyak artikel yang melaporkan tanda-tanda dari depresi, kecemasan, PTSD dan penyakit psikologis lainnya dalam masyarakat global saat pandemi Covid-19.
Diketahui dari hasil metode yang digunakan, mendapatkan 648 artikel. Dari total tersebut, tersisa 41 artikel yang layak. Setelah disaring lagi, tersisa 19 artikel yang cocok digunakan untuk artikel ini. Terdapat 12 artikel dari 19 artikel yang menunjukkan tanda-tanda depresi. Perempuan lebih rentan depresi daripada laki-laki, pelajar pun juga terdapat tanda yang dapat berkembang menjadi tanda-tanda depresi. Faktor yang lain bisa dari lingkungan tempat tinggal, kesehatan yang buruk, kesenderian, cerai, pendapatan yang rendah, dikuarantina, takut akan terinfeks Covd-19, riwayat penyakit, tidak mendapat pekerjaan, tidak memilki anak, mendapati salah satu orang didekatnya terkena Covid-19, tidak dapat melindungi diri sendiri dari Covid-19 dan lain-lain.
Secara umum, terdapat gejala sakit mental yang merugikan masyrakat lebih banyak saat pandemi Covid-19 dibandingkan dengan sebelum pandemi. Negara yang berbeda dapat menghasilkan kesehatan mental yang berbeda saat pendemi Covid-19 diantaranya karena banyaknya orang yang terpapar Covid-19, ekonomi, kesiapan pemenrintah dalam menghadapinya, ketersediaan suplai dan fasilitas kesehatan.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui kondisi psikologis atau mental dari masyarakat umum selama pandemi Covid-19 dan menekankan faktor resiko dan gejala terkait. Tidak sedikit artikel dengan masyrakat yang mengalami gejala psikologi yang merugikan. Pandemi Covid-19 memunculkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kesehatan terlepas dari negara maju atau berkembang. Selain untuk memutus penularan Covid-19 juga diperlukan pencegahan dan penanganan gangguang mental. Kebijkan pemerintah perlu ditingkatkan untuk mengurangi penularan Covid-19 dan mengurangi resko dari kesehatan mental masyarakat.
Penulis: Rachmalita Nadia Putriza Herdanti
Editor: Annisa Az Zahra