Kontribusi Aktivitas Fisik, Perilaku Menetap, Diet, dan Berat Badan terhadap Perubahan Risiko Kardiometabolik

FKM NEWS – Meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi kebiasaan duduk dalam waktu yang lama, pola makan yang sehat, dan diet merupakan hal-hal yang dapat mengurangi risiko kardiometabolik. Selain itu, hal tersebut juga dapat meminimalisir penyakit kronis dan mencegah obesitas (kelebihan berat badan akibat lemak yang menumpuk). Berdasarkan data dari uji coba terkontrol secara acak, ditunjukkan bahwa perpaduan peningkatan aktivitas fisik dan perubahan pola makan lebih efektif untuk menurunkan berat badan daripada masing-masing komponen saja. Jadi, keduanya harus dilakukan secara bersamaan agar mendapatkan hasil yang maksimal. 

Faktor utama yang menggambarkan gejala risiko kardiometabolik dapat dilihat pada saat awal mula penderita terjangkit risiko tersebut, yang biasanya ditandai dengan perubahan berat badan signifikan baik berat badan itu naik secara drastis ataupun sebaliknya. Jika seseorang mengetahui lebih awal mengenai gejala-gejala risiko kardiometabolik, maka hal tersebut dapat diperbaiki dengan cepat melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Gaya hidup yang lebih sehat ini dapat diartikan dengan cara mengatur pola makan sehari-hari misalnya mengonsumsi sayuran, buah-buahan, mengurangi makanan dan minuman yang terlalu manis, serta menghindari makanan cepat saji. Selain itu, juga dapat dihindari dengan tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan juga rutin mengukur lingkar pinggang agar dapat mengendalikan volume makanan dan minuman yang kita konsumsi tiap harinya.

Risiko kardiometabolik juga dapat dicegah dengan aktivitas fisik yang cukup, seperti berolahraga atau dapat dilakukan dengan melakukan pekerjaan rumah (mengepel lantai, mencuci baju, menyapu lantai, dan lain-lain). Hal tersebut dilakukan agar manusia tidak memiliki sifat mager (malas gerak). Karena mager, duduk, atau rebahan yang cukup lama merupakan ciri dari perilaku menetap yang menjadi salah satu faktor terjadinya risiko kardiometabolik. Kita diharuskan untuk hidup seproduktif mungkin agar terhindar dari risiko tersebut karena berdasarkan survei, orang yang terkena risiko kardiometabolik mempunyai kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, semua komponen yang sudah disebutkan di atas memang berpengaruh besar terhadap risiko kardiometabolik. Jika lebih awal diketahui tanda-tandanya, maka semakin cepat pula penanganan harus dilakukan. 

 

Penulis : Fauziyah Elsam

Editor : Faradillah Amalia Febrianti