Mayoritas Penyandang Disabilitas Merasa Kesepian saat Pembelajaran Daring, Bagaimanakah Solusinya?

FKM NEWS – Pandemi COVID-19 telah mengubah semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, sosial, sampai dengan perekonomian. Di saat pandemi ini, pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan, yang awalnya dilaksanakan secara tatap muka kini dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring ini telah memberikan akses ke pendidikan untuk semua orang, termasuk siswa penyandang disabilitas. Bagi siswa difabel, pembelajaran online telah memberikan peluang pendidikan yang lebih besar dibanding  dengan pendidikan tatap muka. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya siswa penyandang disabilitas yang memilih untuk belajar online. Pilihan itu berdasarkan mudahnya akses dalam mengikuti pembelajaran, yakni siswa difabel tidak perlu lagi pergi ke sekolah karena proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja bahkan di rumah. Identitas mereka pun sebagai siswa penyandang disabilitas tidak banyak diketahui orang karena masih belum bertemu secara tatap muka sehingga mereka masih dianggap seperti siswa normal pada umumnya. Terdapat juga kemudahan lainnya, seperti tak menyulitkan penyandang disabilitas dalam hal pengobatan dan perawatannya di rumah.

Dibalik kemudahan tersebut, pembelajaran secara online juga dapat memberikan dampak negatif psikologis terhadap siswa difabel karena pembelajaran daring dapat menyebabkan siswa penyandang disabilitas merasa kesepian dalam melakukan aktivitas.  Hal tersebut disebabkan karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dengan pembelajaran daring ini, tentunya siswa penyandang disabilitas sangatlah minim interaksi dengan sosialnya baik interaksi dalam hal pembelajaran maupun lain-lain. Kesepian tersebut nantinya juga berdampak terhadap prestasi akademik dan dapat dikaitkan dengan angka putus sekolah sehingga harus ada solusi dalam mengatasi rasa kesepian pada siswa penyandang disabilitas agar mereka tetap bisa meraih prestasi akademik serta menjalin interaksi sosial dengan baik. Salah satu profesor di Amerika Serikat menyarankan ide yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesepian yang dialami siswa penyandang disabilitas, yakni membuat kegiatan kelompok dan kelompok sosial online untuk bersosialisasi dengan teman sebaya sehingga siswa penyandang disabilitas dapat merasakan keuntungan dari pembelajaran daring dan kekurangan dari pembelajaran daring tersebut bisa tertutupi. Mereka juga dapat melakukan interaksi sosial yang memberikan dampak positif pada psikologis.

 

Penulis : Salwa Maknunah

Editor : Faradillah Amalia Febrianti