Meningkatkan Kesehatan Mental Di Lingkungan Kampus: Perspektif Mahasiswa India

FKM NEWS – Survey ini ditujukan kepada para mahasiswa di India dengan maksud untuk mencari tahu faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah kesehatan mental dan cara mengatasinya. Masing-masing pertanyaan ini diajukan dengan menggunakan format terbuka, sehingga mahasiswa bebas untuk memberikan ide apa pun yang muncul di benaknya. Kami bertanya kepada mahasiswa untuk mengetahui: hal apa saja yang berkontribusi pada masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa, inisiatif atau strategi potensial yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mental, dan topik yang ingin dipelajari siswa dalam kursus tentang kesehatan mental.

Temuan kami menunjukkan bahwa kekhawatiran akademis dilaporkan sebagai faktor paling umum yang berkontribusi terhadap kesehatan mental yang buruk di kampus. Siswa umumnya melaporkan kekhawatiran seputar daya saing akademik, kecemasan tentang nilai, dan kurangnya akomodasi akademik untuk siswa yang mengalami masalah kesehatan mental. Tingginya tingkat tanggapan yang berkaitan dengan akademisi mungkin berhubungan dengan aspek budaya India yang menekankan keberhasilan pada akademis. Beberapa orang tua menetapkan standar akademik yang mengikat karena kepedulian terhadap kesejahteraan ekonomi anak-anak mereka dan kesadaran akan tingkat pengangguran yang tinggi. Orang tua lain mungkin ingin melihat tujuan atau impian mereka yang belum tercapai dimasa lalu agar terpenuhi melalui anak-anak mereka. Fokus yang kuat pada tekanan akademik di sekolah mungkin melekat pada saat mereka memasuki perguruan tinggi sehingga menumbuhkan kepekaan yang meningkat terhadap masalah akademik dan ketakutan yang kuat akan kegagalan.

Gagasan yang paling umum diusulkan untuk meningkatkan kesehatan mental kampus adalah: meningkatkan kehidupan sosial, meningkatkan jumlah konselor dan meningkatkan ketersediaan slot konseling, memberikan fleksibilitas dan akomodasi akademik, meluangkan waktu untuk perawatan diri serta membangun dukungan kepada teman sebaya yang dipimpin mahasiswa dalam kelompok. Para mahasiswa juga menyatakan keinginan untuk belajar lebih banyak tentang masalah kesehatan mental. Mereka menawarkan beberapa contoh spesifik dari jenis konten yang ingin mereka lihat dalam pertemuan dengan para ahli di bidang kesehatan mental, yakni: memahami apa itu masalah kesehatan mental, memahami bagaimana mengenali masalah kesehatan mental, memahami kesalahpahaman umum dan stigma tentang kesehatan mental, mengetahui kapan dan cara untuk mencari bantuan, mengetahui bagaimana caranya membantu teman dan teman sebaya sebagai “penanggap pertama kesehatan mental”, mengembangkan strategi untuk menangani stres, dan belajar lebih banyak tentang berbagai jenis perawatan yang efektif. Temuan tersebut konsisten dengan gagasan bahwa program kesadaran kesehatan mental mungkin bermanfaat di India, di mana pengetahuan tentang tanda, gejala, penyebab, dan pengobatan gangguan mental umumnya rendah. Selain meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka, mahasiswa tampaknya tertarik untuk mengembangkan keterampilan untuk menangani masalah kesehatan mental dan mendukung orang lain. Program kesehatan mental untuk mahasiswa mungkin akan sangat membantu jika mencakup baik psikoedukasi dan alat pendukung praktis. Lebih lanjut, dalam pandangan kami, masing-masing solusi yang diusulkan ini tampaknya menjanjikan dalam meningkatkan kesehatan mental di kampus-kampus dengan mempertimbangkan sumber daya yang diperlukan.

Penulis : Doveno Virgianza Andika
Editor : Shalikul Hadi