Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga bersama Wahana Visi Indonesia menyelanggarakan Pelatihan Pengurangan Risiko Berencana (PRBBK). Pelatihan mitigasi bencana tersebut berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Kota Surabaya, PMK Kota Surabaya, Dinas Cipta Karya, BMKG Dan Palang Merah Indonesia (PMI) kota surabaya. Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Kota Surabaya. Pelatihan PRBBK dilakukan mulai senin (18/07/2022) hingga selasa (19/07/2022) pukul 09.00-16.00 WIB di Hotel Surabaya Suites.
Kegiatan ini dilatar belakangi oleh kondisi daerah Surabaya yang rawan akan terjadi bencana, antara lain kebakaran, gempa bumi, angina puting beliung dsb. Kegiatan ini di khususkan untuk warga rumah susun dimana potensi bahaya kebakaran, gempa bumi dapat menyebabkan kerugian yang besar karena kondisi bangunan yang bersusun. Atas dasar itulah maka dilakukan pelatihan guna untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan warga terhadap bencana yang terjadi. Dari kegiatan ini diharapkan warga sudah bisa secara mandiri mengidentifikasi faktor risiko bencana serta penanggulangan apabila terjadi bencana.
“Dilihat dari struktur bangunan yang bersusun, potensi kerugian sangat besar, apabila tidak dilakukan upaya penanganan yang tepat dan cepat”, ungkap Roni
Dalam kegiatan pelatihan yang dilakukan selama 2 hari ini merupakan bekal untuk Tim siaga bencana dalam kegiatan berikutnya yaitu simulasi bencana. Berbagai materi diberikan pada acara tersebut, diantaranya materi terkait konsep pengurangan risiko berbasis komunitas, prinsip kemanusiaan, pengendalian potensi bahaya Rumah susun, materi kebakaran dan sistem proteksi, mitigasi bencana dsb.
Warga menjelaskan bahwa frekuensi terjadi kebakaran sangat sering terjadi di Rusun, penyebab kebakaran yang sering terjadi adalah karena lupa mematikan kompor saat memasak. Ungkap salah satu warga
PMK kota Surabaya menjelaskan bahwa masalah kebakaran paling sering terjadi karena human error. Selain itu banyak pula faktor penyebab kebakaran lain seperti konsleting listrik, semut dsb. Perlu kesadaran setiap warga untuk saling menjaga dan waspada agar kejadian kebakaran dapat dihindari. “Api kecil adalah sahabat, api besar adalah musuh. Bencana tidak mengenal waktu, kapan saja bisa terjadi dan sudah selayaknya kita selalu waspada dalam menghadapi setiap situasi- Stakeholder PRBBK”