Parenting Bijak Soal “Jatah Gula” untuk Tubuh Anak

akhir akhir ini hangat menjadi buah bibir,parenting ala selebriti terkenal tanah air yang berkomitmen untuk tidak memberikan tambahan gula dimakanan anaknya hingga usia 2 tahun.ditinjau dari  pedoman gizi untuk bayi dan anak kecil, yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), benar bahwa tidak disarankan bagi orang tua untuk  memberikan makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan pada bayi di bawah usia 2 tahun karena memang pada dasarnya tubuh mereka masih belum membutuhkan adanya gula tambahan tersebut.

dilansir dari hallosehat.com, American Heart Association juga merekomendasikan tambahan gula pada makanan anak karena tambahan gula pada makanan anak di bawah usia 2 tahun dapat menjadikan anak “ketagihan” gula. Dan tidak hanya pada makanan, pembatasan tambahan gula juga sebaiknya juga dilakukan pada minuman. Anak usia 2-18 tahun sebaiknya membatasi konsumsi minuman manis tidak lebih dari satu gelas atau 240 ml per minggu, berdasarkan rekomendasi American Heart Association. Minuman manis yang dimaksud di sini seperti minuman bersoda, minuman berenergi, teh manis, dan minuman jus dalam kemasan.

Adanya gula tambahan dalam makanan dan minuman anak sejak kecil dapat menyebabkan risiko kesehatan, seperti obesitas, karies gigi, dan kebiasaan makan yang buruk. Sebagai gantinya, anak-anak usia di bawah 2 tahun bisa diberikan makanan atau minuman yang sudah memiliki rasa manis alami seperti madu atau buah – buahan.Perlu diketahui pula  pada saat anak sudah menginjak usia diatas 2 tahun, bukan berarti anak bebas mengonsumsi gula tambahan. gula tambahan diberikan sesuai batasan normal dan sebaiknya sudah sedari kecil anak dibiasakan untuk tidak banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi seperti junkfood dan teh kemasan / minuman  soda.