Peneliti mengatakan orang di bawah usia 40 tahun dengan kondisi kesehatan mental memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung atau stroke. Para ahli mengatakan salah satu faktor utamanya adalah stres yang dapat menyertai masalah kesehatan mental. Mereka juga menambahkan bahwa banyak orang dengan kondisi kesehatan mental juga mengadopsi pilihan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan kurang olahraga.
Pernyataan diatas merupakan hasil dari sebuah studi atau penelitian yang diterbitkan oleh di European Journal of Preventive Cardiology. Studi tersebut mengamati data kesehatan lebih dari 6,5 juta orang melalui basis data Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea. Partisipan yang dilibatkan dalam penelitian baru ini berusia antara 20-39 tahun yang menjalani pemeriksaan kesehatan antara tahun 2009 hingga 2012. Kondisi kesehatan mereka dipantau hingga Desember 2018 untuk mengetahui adanya serangan jantung dan stroke yang baru muncul.
Menurut penelitian tersebut, lebih dari 13% peserta memiliki setidaknya satu kondisi gangguan kesehatan mental. Di antara mereka, hampir 48% mengalami kecemasan, 21% mengalami depresi, 20% mengalami insomnia, hampir 28% mengalami gangguan sistem somatik, dan lebih dari 2% mengalami gangguan penggunaan zat. Kurang dari dua persen memiliki gangguan bipolar, skizofrenia, gangguan makan, gangguan kepribadian dan/atau gangguan stres pascatrauma. Studi tersebut juga menemukan, mereka yang berusia di bawah 40 tahun dengan gangguan mental memiliki kemungkinan 58 persen lebih besar terkena serangan jantung dan 42 persen lebih besar terkena stroke dibandingkan mereka yang tidak memiliki masalah mental.
“Masalah psikologis umum terjadi pada orang dewasa muda dan memiliki hubungan kuat dengan kesehatan jantung,” kata Eue-Keun Choi, seorang penulis studi dan seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Nasional Seoul di Korea Selatan, dalam pernyataan pers.
“Temuan menunjukkan bahwa orang-orang ini harus menerima pemeriksaan kesehatan rutin dan pengobatan jika sesuai untuk mencegah infark miokard dan stroke,” tambah Choi. “Meskipun perilaku gaya hidup tidak menjelaskan kelebihan risiko kardiovaskular, ini tidak berarti bahwa kebiasaan yang lebih sehat tidak akan memperbaiki prognosis. Oleh karena itu, modifikasi gaya hidup harus direkomendasikan kepada dewasa muda dengan gangguan mental untuk meningkatkan kesehatan jantung.”
Oleh karena itu, Choi menyarankan modifikasi gaya hidup pada orang dewasa-muda dengan gangguan mental untuk menjaga kesehatan kardiovaskular. Penting untuk dicatat bahwa temuan ini tidak menunjukkan bahwa penyakit mental menyebabkan serangan jantung dan stroke. Namun, penelitian mengindikasikan adanya faktor risiko yang harus diwaspadai. Choi merekomendasikan agar orang-orang dengan kondisi kesehatan mental juga melakukan pemeriksaan rutin.
Penulis: Nabila Mutia Rahma
REFERENSI
Admin. (2023, May 11). Gangguan Mental Berisiko Tinggi Terkena Serangan Jantung – Stroke. Catch Me Up. https://catchmeup.id/2023/05/gangguan-mental-berisiko-tinggi-terkena-serangan-jantung-stroke/
Firdaus, F. (2023, May 19). Studi: Anak Muda Pengidap gangguan mental Berpotensi Tinggi Kena Serangan Jantung Atau stroke Halaman all. KOMPAS.com. https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/19/201500065/studi–anak-muda-pengidap-gangguan-mental-berpotensi-tinggi-kena-serangan?page=all
Hicks, T. (2023, May 8). How mental health conditions can increase heart attack, stroke risk. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/under-40s-with-mental-health-problems-have-elevated-risks-of-heart-attack-and-stroke#Mental-health-and-lifestyle-factors