GELIAT AIRLANGGA – Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga bagi segala sektor, utamanya pada sektor kesehatan. Pandemi Covid-19 mengajarkan kita bahwa pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) baik di fasilitas kesehatan maupun di masyarakat adalah sebuah prioritas yang mutlak untuk dilaksanakan. Pemerintah Indonesia juga telah mewajibkan semua fasilitas kesehatan untuk menerapkan PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, termasuk puskesmas. Dalam mendukung Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi, Geliat Airlangga memberikan workshop implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PP) pada layanan Maternal and Newborn Health (MNH), Imunisasi, serta WASH untuk Puskesmas.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juni untuk Kota Surabaya dan 11 Juni untuk Kabupaten Sidoarjo dengan peserta yaitu petugas perwakilan puskesmas yang berada di Kota Surabaya dan Sidoarjo. Kegiatan ini secara khusus bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta terjalinnya diskusi dan koordinasi terkait pencegahan pengendalian infeksi (PPI) pada layanan MNH, Imunisasi, dan WASH di Puskesmas Kota Surabaya. Kegiatan ini diawali dengan sambutan serta pesan dari Perwakilan Geliat Airlangga serta Dinas Kesehatan setempat dan dilanjutkan dengan empat materi yang diberikan oleh Tim Geliat Airlangga serta narasumber.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Arief Hargono, drg., M.Kes yang membahas secara khusus mengenai konsep dasar infeksi serta pengendaliannya. Beliau memberikan pemahaman ekstra dalam konsep dasar infeksi, dampak infeksi, serta kebijakan, prinsip serta tantangan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di FKTP. Materi selanjutnya disampaikan oleh Arina Mufida Ersanti, S.KM., M.Epid mengenai PPI pada penyakit infeksi emerging serta penanggulangan kejadian luar biasa yang menekankan bagaimana pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting untuk menanggulangi penyebab kejadian luar biasa (KLB).
Selanjutnya, materi berfokus pada kesehatan lingkungan disampaikan oleh Dr. Corie Indria Prasasti, SKM., M.Kes yang membahas pengelolaan linen dan limbah hasil pelayanan kesehatan sebagai pencegahan dan pengendalian infeksi. Berdasarkan materi yang sudah disampaikan, ternyata pengelolaan linen juga masih menjadi masalah karena tidak ada SOP yang berlaku di samping pengkondisian prosedur pengelolaan. Materi terakhir disampaikan oleh Bernadetta Indah M, AMK., SKM., M.Kes terkait Manajemen dan Sumber Daya PPI. Beliau mengajarkan bagaimana membentuk tim PPI di tingkat puskesmas serta tata cara dalam melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan serta penilaian dan pengendalian risiko infeksi (ICRA). Kegiatan ini diakhiri dengan rencana tindak lanjut berupa pembentukan tim pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) yang disesuaikan dengan masing masing puskesmas.
TAGS : PPI, Imunisasi, MNH, WASH, HEALTHWASH
Penulis : Andi Maulana