MARAKNYA PERILAKU MAKAN MENYIMPANG PADA REMAJA, INI PENYEBABNYA

Perilaku makan yang menyimpang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi perilaku ini meliputi tingkat pengetahuan, riwayat diet, perubahan fisik, aspek psikologis, dan indeks massa tubuh (Krummel & Kris-Etherton, 1996; Puspaningasri, 2019). Dalam sub-faktor tingkat pengetahuan, berdasarkan literasi kesehatan siswa di Surabaya, khususnya dalam hal kesehatan mental, hanya 31,9% siswa yang memiliki pemahaman yang memadai tentang kesehatan mental. Rendahnya tingkat pengetahuan ini dapat mempengaruhi gaya hidup sehat, terutama terkait kesehatan mental remaja (Aula & Nurhayati, 2020). Pengetahuan dan nilai-nilai kesehatan pribadi secara tidak langsung dapat memengaruhi timbulnya gangguan makan (Krummel & Kris-Etherton, 1996; Laila, 2013). Walaupun secara kognitif remaja sadar akan bahaya gangguan makan, mereka sering kekurangan keterampilan kognitif dan perkembangan alami untuk memahami efek dan konsekuensi jangka panjangnya. Namun, dengan pengetahuan yang memadai dan intervensi yang tepat, remaja dapat mencegah kerusakan jangka panjang akibat gangguan makan (Tipton, 2020).

Selanjutnya, perubahan fisik seperti berat badan dan bentuk tubuh yang terjadi pada seseorang, terutama pada remaja, meningkatkan risiko kekhawatiran terhadap berat badan mereka. Remaja mulai menjadi lebih peka terhadap perubahan dalam ukuran tubuh, bentuk tubuh, dan penampilan mereka (Abdo et al., 2023). Aspek psikologis lain yang mempengaruhi perilaku makan menyimpang adalah ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang negatif, yang berhubungan dengan harga diri yang rendah dan sering menjadi penyebab konsep diri yang buruk (Tannur & Roswiyani, 2021). Ketika seseorang memiliki citra tubuh yang negatif, mereka cenderung merasa tidak puas dengan tipe tubuhnya (Wahyuni, 2021). Semakin tinggi tingkat ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh (citra tubuh negatif), semakin besar pula dampak negatif yang dapat menyebabkan gangguan perilaku makan menyimpang (Oktapianingsi & Sartika, 2022).

Penulis: Theresia