FKM UNAIR LAKUKAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MEMBANGUN GENERASI EMAS DALAM UPAYA PENURUNAN STUNTING DI KOTA PROBOLINGGO

FKM NEWS – Dalam rangka mendukung program nasional untuk menurunkan angka stunting, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kota Probolinggo. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun generasi emas yang sehat dan bebas dari stunting melalui intervensi gizi, edukasi kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat setempat. sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung program nasional dalam penurunan angka stunting, sebanyak 10 dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar di Kota Probolinggo. Acara ini bertujuan untuk membangun generasi emas dengan memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan stunting.

Kegiatan yang berlangsung pada minggu terakhir bulan September ini melibatkan dosen dan mahasiswa FKM UNAIR yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Probolinggo dan Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, utama dari program ini adalah memberikan edukasi kepada ibu hamil, ibu menyusui, serta keluarga yang memiliki balita tentang pentingnya pola makan sehat, sanitasi yang baik, serta pemantauan tumbuh kembang anak untuk mencegah stunting.

Stunting bukan hanya soal masalah fisik, tetapi juga mempengaruhi perkembangan kognitif anak, yang berdampak pada kualitas generasi mendatang. Dengan edukasi yang tepat dan intervensi yang berkelanjutan, kita dapat membentuk generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif di masa depan Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, Pj Walikota Probolinggo Dr. Nurkholis, S.Sos., M.Si., CIPA. CICHM. yang turut hadir dalam acara ini, memberikan apresiasi atas kontribusi FKM UNAIR dalam membantu upaya pemerintah kota menurunkan angka stunting. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang mungkin masih kurang informasi tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak. Kami berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut hingga Probolinggo bebas dari stunting,” ujar Walikota.Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, Selain itu, tim FKM juga merancang program edukasi berkelanjutan melalui posyandu dan kader kesehatan desa untuk memastikan pengetahuan mengenai pencegahan stunting menyebar luas di masyarakat.Dengan adanya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan Kota Probolinggo dapat mencapai target penurunan stunting yang signifikan, sekaligus menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan berdaya saing di masa depan.

Penulis : Novi Dian Arfiani