Surabaya, – Universitas Airlangga (Unair) banyak melahirkan pakar dan ahli tidak hanya secara nasional tetapi juga global. Kontribusi Unair dalam melahirkan para pakar (expert) berasal dari lintas jurusan dan fakultas. Salah satu pakar yang turut memberikan kontribusi luar biasa baik di level nasional maupun internasional adalah Made Yenny Puspitarini. Alumnus Program Magister Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyakarat (FKM) Unair itu kini bisa dikatakan sebagai salah satu safety expert ternama tanah air dan juga tingkat dunia.
Saat dihubungi media ini, Kamis (3/10/2024), Made Yenny Puspitarini mengatakan bahwa dirinya saat ini menikmati pekerjaannya sebagai konsultan, trainer dan auditor di bidang sistem manajemen mutu, lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja dengan pengalaman lebih dari 15 tahun.
“Saya juga Ketua Delegasi yang mewakili NSB atau BSN Indonesia di bidang ISO/TC 283 atau K3 dan telah menerbitkan beberapa buku K3 bersama rekan-rekan kami,” ujar Made Yenny Puspitarini.
Ketika ditanya alasan dirinya memilih K3 FKM Unair, Made Yenny Puspitarini menegaskan bahwa reputasi menjadi salah satu jawabannya. “Karena pekerjaan saya banyak di bidang manajemen K3 dan Lingkungan, sehingga saya merasa perlu melengkapi Pendidikan saya tidak hanya Teknik lingkungan (S1) tetapi juga K3 (S2),” ujarnya.
“FKM Unair menjadi pilihan saya karena reputasinya. Selain itu, materi dan jadwal perkuliahan yang lebih sesuai dengan waktu kerja saya. Apalagi relatif dekat dari rumah, sehingga meyakinkan saya dapat tetap bekerja untuk membiayai kuliah sendiri,” tukasnya menambahkan.
Made Yenny Puspitarini yang merupakan penulis buku “Bekerja Aman Selama Pandemi (Covid-19) atau Safe Working During The Covid-19 Pandemic pada 2020 lalu itu juga menegaskan bahwa pasca lulus dari K3 FKM Unair, menerima banyak dampak positif karena setelah selesai studi banyak menerima tawaran kerja.
“Alhamdulillah, banyak tawaran kerja baik dari sesama alumni FKM Unair maupun karena kepercayaan mereka terhadap lulusan S2 K3 FKM Unair,” tukasnya.
Apalagi, lanjut Made Yenny Puspitarini, selama kuliah di FKM Unair, dirinya sentiasa bersilaturahmi dengan mahasiwa, dosen dan tenaga pendidikan. Pendeknya, selama kuliah di FKM Unair dirinya mampu dan luwes dalam menambah jaringan pergaulan dirinya.
“Banyak permasalahan K3 di dunia pekerjaan yang lebih dapat dijelaskan dari perkuliahan ini. Pendekatan terhadap teori dan analisis statistik yang lebih meyakinkan saat pemaparan suatu ide atau solusi. Alhamdulillah,” kata ujar wanita yang bersama WSO Indonesia menulis buku “100 Tokoh K3” pada 2022 lalu itu.
Karena pengalaman dirinya selama kuliah di FKM Unair dan pengalaman kerja dirinya selama belasan tahun tersebut, Made Yenny Puspitarini meminta para mahasiswa yang masih aktif berkuliah, khususnya di Unair untuk tidak perna berhenti belajar dan penuh optimisme diri agar fokus pada tujuan yang ingin dicapai.
“Never stop learning…You can because you believe you can and focus on your goals…Be happy with the progress you have achieved. This is just the beginning. Don’t be satisfied with what you have achieved today…keep fighting to be the best,” pungkas wanita murah senyum ini.
(rafel/tommy)