Surabaya, 9 Oktober 2024 – Tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) yang dipimpin oleh Dr. Ernawaty, drg., M.Kes melakukan pendampingan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Tahun 2025, dalam program penguatan tata kelola kesehatan. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan RI dengan FKM UNAIR yang bertujuan untuk memperkuat perencanaan dan pengelolaan program kesehatan di daerah tersebut, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan kesehatan di masa mendatang.
Kegiatan yang berlangsung selama delapan bulan ini melibatkan Prof. Dr. Santi Martini, M.Kes selaku pembina yang juga Dekan FKM UNAIR, bersama tim yang terdiri dari dua dosen dan satu alumni. Mereka memberikan dukungan teknis dan strategis kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Muna dalam penyusunan Renja Tahun 2025.
Salah satu kegiatan tahap akhir dalam penyusunan Renja yaitu Diseminasi Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Tahun 2025, pada tanggal 9 Oktober di Nes_Inn Hotel Raha Kabupaten Muna dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor. Peserta yang hadir dalam diseminasi ini meliputi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Muna, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Muna, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kepala BPJS Kesehatan Cabang BauBau, serta perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Muna.
Dr. Ernawaty, drg., M.Kes, selaku Ketua Tim, menyampaikan bahwa tujuan utama dari pendampingan ini adalah untuk memastikan penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Muna 2025 dapat berjalan secara terstruktur dan sesuai dengan prioritas kebutuhan kesehatan di Kabupaten Muna.
“Renja ini akan menjadi peta jalan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Muna untuk menjalankan program-program kesehatan yang terfokus pada kebutuhan masyarakat, dan juga sebagai landasan dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada,” ujar Dr. Ernawaty.
Pendekatan Lintas Sektor
Diseminasi yang dilakukan pada acara ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Muna. Para peserta dari berbagai instansi strategis di Kabupaten Muna turut berdiskusi mengenai prioritas kesehatan yang harus menjadi fokus pada tahun mendatang, termasuk peningkatan akses pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit menular, dan penguatan program kesehatan ibu dan anak.
Prof. Dr. Santi Martini, M.Kes, selaku pembina, menekankan bahwa Renja Dinas Kesehatan tidak hanya perlu disusun berdasarkan data yang valid, tetapi juga harus memperhatikan konteks sosial dan ekonomi daerah.
“Kerja sama lintas sektor sangat diperlukan untuk memastikan program kesehatan berjalan optimal dan selaras dengan kebijakan daerah lainnya. Dalam menyusun Renja ini, kita perlu mempertimbangkan berbagai perspektif, termasuk dari sektor keuangan, perencanaan, dan jaminan kesehatan seperti BPJS,” jelasnya.
Proses Penyusunan dan Finalisasi Renja
Dalam pendampingan ini, tim Universitas Airlangga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Muna untuk menyusun Renja yang mengedepankan efektivitas program-program kesehatan. Prosesnya meliputi analisis situasi kesehatan daerah, identifikasi kebutuhan prioritas, serta pengembangan strategi operasional yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Tim juga membantu dalam penguatan sistem monitoring dan evaluasi agar program-program kesehatan yang disusun dapat dievaluasi secara berkala dan diperbaiki sesuai kebutuhan.
“Kita berharap Renja ini dapat diimplementasikan secara nyata dan menjadi dasar bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Muna. Kami juga berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan masukan selama proses implementasi,” ujar Dr. Ernawaty.
Dukungan Pemerintah Daerah
Sekretaris Daerah Kabupaten Muna, yang hadir dalam acara diseminasi tersebut, menyambut baik program pendampingan ini dan berharap hasil dari penyusunan Renja tersebut dapat mempercepat pencapaian target pembangunan kesehatan di Kabupaten Muna.
“Kami sangat berterima kasih atas pendampingan yang diberikan oleh FKM UNAIR. Ini adalah langkah strategis bagi kami untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Muna. Kami siap mendukung penuh implementasi program ini,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Muna.
Harapan ke Depan
Dengan selesainya tahap Diseminasi ini, diharapkan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Tahun 2025 dapat segera difinalisasi dan diterapkan secara efektif. Kolaborasi lintas sektor yang terjalin dalam proses ini diharapkan akan terus berlanjut, sehingga program-program kesehatan yang direncanakan dapat berjalan sesuai harapan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kabupaten Muna.
Program pendampingan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah Pusat, akademisi, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan tata kelola kesehatan yang lebih baik di Indonesia, khususnya di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Sulistio Dyah Setyowati