FKM NEWS – 6 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga melakukan observasi terhadap industri kerupuk rumah tangga “Cakzin” pada Sabtu, 16 Maret 2024. Berdasarkan observasi dan hasil wawancara mendalam (in depth interview) terkait analisis kualitas lingkungan dengan pemilik usaha, mereka menganalisis dampak lingkungan dari aktivitas industri ini Berawal Dari Sebuah Usaha Keluarga
Toko oleh-oleh kerupuk “Cakzin” memulai perjalanannya pada tahun 2002, dan sejak itu berkembang menjadi destinasi favorit para pecinta kerupuk. Toko ini kemudian mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang kedua pada tahun 2019. Perbedaan utamanya, salah satu cabang dilengkapi dengan fasilitas pengolahan kerupuk, sementara cabang lainnya berupa tempat pengolahan. Usaha ini merupakan warisan turun-temurun dari keluarga inti yang kini dijalankan oleh Mbak Ita sebagai pemiliknya saat ini. Sebelum Mbak Ita, usaha ini dijalankan oleh orang tuanya. Proses Produksi dan Kualitas
Proses produksi kerupuk di toko ini melalui beberapa tahapan yang terorganisir dengan baik. Dimulai dari pembuatan adonan, kemudian dilanjutkan dengan tahap penggorengan, pembumbuan, hingga akhirnya pengemasan. Setiap tahap dilakukan dengan teliti untuk menjaga kualitas produk. Target produksi yang ditetapkan adalah sekitar 100-150 kg kerupuk per hari, dengan fokus utama tetap pada kualitas produk, hal ini dibuktikan dengan Toko Oleh-Oleh ini telah memperoleh sertifikasi yang sesuai, termasuk sertifikat merek, sertifikat izin P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga), dan sertifikat halal. Dengan melakukan ini, mereka menegaskan komitmennya terhadap standar produksi yang aman. Untuk menunjang produksi yang efisien, toko ini memiliki bangunan yang cukup luas dan dilengkapi dengan ruangan yang berfungsi secara spesifik. Di samping itu, dibutuhkan juga tenaga kerja yang handal. Pada hari biasa, diperlukan 3 karyawan wanita dan 2 karyawan pria. Namun, saat pesanan meningkat seperti pada bulan puasa, jumlah karyawan wanita bertambah menjadi 7 orang dan karyawan pria menjadi 4 orang. Tugas-tugas karyawan pun terbagi secara spesifik. Pengamatan Terhadap Dampak Lingkungan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan menyoroti aspek kesehatan lingkungan, sumber air yang digunakan oleh usaha ini berasal dari PDAM dengan pipa yang berbeda dari pipa pembuangan air limbah. Selain itu, peralatan produksi yang digunakan sudah terbuat dari bahan food grade yang aman untuk makanan. Kemudian, dalam hal aturan dan kebiasaan kerja karyawan, Toko Oleh-Oleh “Cakzin” mempunyai aturan yang ketat dalam penggunaan sarung tangan selama proses pengolahan dan pengemasan. Tidak hanya itu, upaya pencegahan pengendalian vektor juga dilakukan dengan pemasangan perangkap tikus.
Observasi yang dilakukan oleh mahasiswa FKM bertujuan untuk memahami dampak lingkungan dari industri kerupuk rumah tangga seperti Toko Oleh-Oleh “Cakzin”. Diharapkan, hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa FKM tersebut dapat memberikan masukan yang berharga bagi pemilik usaha serta pemerintah setempat dalam upaya menjaga keseimbangan antara pengembangan industri dan pelestarian lingkungan. Langkah ini juga menjadi contoh inspiratif bagi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam penelitian yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Penulis : Novi Dian Arfiani