FKM NEWS – Sejalan dengan kompetensi S1 Kesmas yang menargetkan mahasiswa mampu melakukan kajian dan analisis situasi, FKM UNAIR di bawah Departemen Kesehatan Lingkungan melalui Mata Kuliah Analisis Kualitas Lingkungan (AKL) menugaskan mahasiswa semester empat Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) untuk melakukan kegiatan Survei Analisis Kualitas Lingkungan (AKL) di berbagai tempat umum. Mulai dari pasar, industri, rumah sakit, tempat ibadah, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar mahasiswa lebih cakap dalam mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan dalam bangku perkuliahan, khususnya mengenai kemampuan Analisis Kualitas Lingkungan (AKL). Selain itu, kegiatan ini dapat meningkatkan kerja sama dan daya kritis mahasiswa.
Sesuai dengan pembagian yang sudah ditentukan oleh Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK), Kelompok 1 IKM 4C mendapatkan bagian untuk melakukan Survei Analisis Kualitas Lingkungan (AKL) di tempat ibadah. Setelah berdiskusi, akhirnya kelompok ini menyepakati bahwa survei tersebut akan dilakukan di Masjid Thoriqul Jannah yang berada di Jalan Sutorejo Nomor 192, Dukuh Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Rasionalisasinya karena masjid ini berada di dekat kampus sehingga memudahkan akses dan mobilisasi anggota kelompok.
Sebelum turun lapangan untuk melakukan survei, kelompok 1 mencoba untuk menemui ta’mir masjid dan mengurus terkait perizinan kegiatan tersebut. Selanjutnya, kelompok ini juga merumuskan dan mengonsultasikan instrumen penilaian yang akan digunakan kepada Bapak Sudarmaji selaku dosen pembimbing. Instrumen yang dibuat tentu berlandaskan aturan yang berlaku, yakni Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/802 Tahun 2014 tentang Standar Pembinaan Manajemen Masjid, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.76/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 tentang Adipura, dan refrensi lain seperti buku “Dasar-Dasar Analisis Kualitas Lingkungan” karya Agung Kurniawan.
Pada hari Kamis, 7 Maret 2024, kelompok 1 melakukan survei dan penilaian mengenai Analisis Kualitas Lingkungan (AKL) di Masjid Thoriqul Jannah. Seluruh anggota kelompok (Aisha, Alfa, Dhanny, Putri, Talitha, Septya, dan Shofia) turut serta berkontribusi dalam kegiatan ini. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan observasi secara langsung dan wawancara mendalam kepada marbot masjid.
Adapun tempat-tempat yang dianalisis antara lain ruang ibadah utama lantai 1, ruang ibadah utama lantai 2, kamar mandi wanita, kamar mandi pria, tempat wudhu wanita, tempat wudhu pria, serambi, TPQ, halaman, dan tempat parkir. Masing-masing memiliki bobot penilaian yang berbeda sesuai urgensi dan kegunaannya. Kualitas yang dianalisis meliputi aspek fisik, kimia, dan biologi/mikrobiologi. Diketahui setelah melakukan observasi- pengumpulan data-pengolahan data, rata-rata total nilai keseluruhan yang didapat yaitu 70,75 untuk kualitas fisik, 61,59 untuk kualitas kimia, 70,49 untuk kualitas biologi/mikrobiologi. Sehingga skor akhir yang didapatkan untuk kualitas lingkungan masjid secara keseluruhan adalah 67,61 atau dengan kata lain, Masjid Thoriqul (Jalan Sutorejo Nomor 192, Dukuh Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya) dapat dikategorikan memiliki kualitas lingkungan yang baik.
Penulis: Novi Dian Arfiani