KOALISI GERAKAN BERSATU PEDULI KESEHATAN MASYARAKAT (GEBRAK) SUARAKAN KEKECEWAAN TERSELENGGARANYA WTA DI KOTA SURABAYA

FKM NEWS – Banyak lapisan masyarakat yang menentang penyelenggaraan World Tobacco Asia (WTA) dan World Vape Show (WVS) 2024 di Kota Surabaya. Namun, nyatanya pameran rokok internasional ini tetap diselenggarakan selama 2 hari (09/10/2024 – 10/10/2024).

Koalisi Gebrak (Gerakan Bersatu Peduli Kesehatan Masyarakat), terdiri dari WITT, IPM, ISMKMI, PAMI Jawa Timur, BEM FKM UNAIR, dan RGTC FKM UNAIR, menyuarakan kekecewaan atas terselenggaranya pameran rokok internasional ini. Angelita Nimas Yuniar sebagai wakil koordinator daerah Jawa Timur Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) tegas bersuara terhadap isu ini.

“Kami perwakilan mahasiswa dan juga masyarakat jelas merasa marah dengan keberlangsungan pameran ini. Kami pun kecewa kenapa Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur bisa kebobolan empat kali dalam membiarkan sebuah acara yang jelas-jelas melanggar aturan, terlebih lagi acara juga mengancam kesehatan dan masa depan generasi penerus bangsa di Indonesia, dan khususnya Surabaya dan Jawa Timur.”

Perwakilan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur, Muhammad Nurdin Zulfa, juga iku andil menyuarakan kekecewaannya

“Hari ini kami dan elemen masyarakat lain bersama mengungkapkan amarah kami, khususnya pada penyelenggara WTA. Selain itu kami juga dengan tegas mengingatkan pemerintah Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur bahwa salah satu tugas mereka adalah melindungi rakyat dan jangan mau dibodoh-bodohi dan diakali oleh kegiatan seperti WTA ini. Kok bisa pemerintah membiarkan pameran yang berkali-kali ditolak di daerah bahkan negara lain ini untuk diadakan di Surabaya, jelas tidak masuk akal!”

Arie Soeripan sebagai ketua organisasi Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Jawa Timur turut membuka suara kekecewaan atas kegiatan WTA dan WVS 2024 ini

“Penyelenggaraan WTA ini sangat mengecewakan karena menjadi simbol inkonsistensi perlindungan anak dari bahaya rokok. Bagaimana bisa kota penyandang gelar kota layak anak berturut-turut enam tahun, bahkan sudah bergelar kota layak anak dunia membiarkan pameran rokok yang mengancam masa depan anak ini? Sebagai ibu dan wanita, saya sangat kecewa. Saya meminta agar pemerintah tidak lagi mengizinkan kegiatan serupa”

Selain menyuarakan kekecewaan, koalisi Gebrak menuntut beberapa hal

  1. Meminta pemerintah pusat, provinsi, dan Kota Surabaya membatalkan penyelenggaraan WTA/WTPM
  2. Meminta pemerintah berkomitmen menolak penyelenggaraan kegiatan serupa, baik terkait produk dan alat produksi tembakau, serta rokok elektronik
  3. Menuntut penyelenggara WTA/WTPM untuk tidak menggelar kegiatan serupa di Indonesia
  4. Mendorong kebijakan yang berfokus pada kesehatan untuk meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa

Koalisi Gebrak tidak akan berhenti bersuara dan akan terus menolak penyelenggaraan kegiatan serupa WTA di masa depan, serta akan membantu dan mendukung penuh Kota Surabaya menjadi kota sehat dan layak anak.

Penulis : Shinta Kurniasari