FKM NEWS – Fasilitas pada tempat umum memiliki potensi terjadi pencemaran lingkungan dan menyebarkan penyakit dikarenakan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai macam latar belakang dan kondisi kesehatan. Pencemaran lingkungan pada tempat umum juga diperkuat karena adanya faktor kepadatan penduduk, mobilitas, kurangnya pengelolaan kesehatan lingkungan. Dari urgensi tersebut diperlukan adanya pengelolaan kesehatan lingkungan sebagai usaha memperkuat tindakan pencegahan penyebaran penyakit.
Kamis, 21 Maret 2024 mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok 2 Analisis Kualitas Lingkungan (AKL) Kelas IKM 4B terjun langsung kelapangan untuk menganalisis kualitas kesehatan lingkungan di salah satu tempat umum, yakni Terminal Dukuh Kupang. Terminal Dukuh Kupang terletak pada Kelurahan Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Surabaya yang dijadikan sebagai alternatif moda transportasi umum, yakni angkutan kota (angkot). Banyak aktivitas masyarakat di lingkungan Terminal Dukuh Kupang, peneliti berusaha memahami dampak lingkungan terhadap kesehatan. Kegiatan Analisis Kualitas Lingkungan (AKL) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kondisi lingkungan di Terminal Dukuh Kupang. Untuk itu, peneliti mengidentifikasi beberapa variabel, diantaranya variabel lokasi/tempat, bangunan, lahan parkir, kantin, tempat ibadah, toilet, ruang tunggu, jalur evakuasi, ketersediaan air, dan kualitas udara. Dasar instrumen yang digunakan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan. Masing-masing variabel diberi bobot nilai sesuai dengan urgensi untuk dilakukan penilaian secara rinci serta menggambarkan kondisi lingkungan Terminal Dukuh Kupang.
Dari hasil pengumpulan data analisis kesehatan lingkungan yang dilakukan dengan metode observasi secara keseluruhan mendapatkan skor 84% sehingga dapat disimpulkan bahwa Terminal Dukuh Kupang berada pada rentang kualitas lingkungan yang cukup baik karena berada pada rentang nilai 65-85%. Masih terdapat beberapa indikator kualitas lingkungan yang masih belum terpenuhi. Untuk itu, perlu adanya perbaikan pada area kantin yang hanya menyediakan tempat cuci tangan menggunakan ember sehingga kuantitas air terbatas dan tidak terdapat sabun. Tak hanya itu, ditemukan tempat makan di area kantin yang tidak menyediakan alas dalam keadaan bersih, bagian dinding yang terkena percikan air atau minyak tidak diberi lapisan bahan kedap air atau minyak, sarana pencucian peralatan dan bahan pangan dijadikan satu tempat sehingga cukup berpotensi adanya kontaminasi silang. Pada area tempat ibadah, peralatan ibadah dalam kondisi berantakan sehingga berpengaruh negatif salah satunya berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Selanjutnya, pada area toilet tidak dibedakan antara toilet laki-laki dan perempuan sehingga menimbulkan adanya ketidaknyamanan bahkan risiko penularan penyakit. Terakhir, Terminal Dukuh Kupang belum menyediakan adanya sistem peringatan bahaya dan juga sarana pintu darurat sebagai jalur evakuasi yang dilengkapi dengan tanda arah yang mudah dipahami pengunjung.
Untuk itu, diperlukan adanya komitmen penuh pihak Terminal Dukung Kupang, kerja sama oleh berbagai pihak, serta kesadaran pengunjung turut menjaga lingkungan agar tercipta kualitas lingkungan Terminal Dukuh Kupang yang lebih baik. Kegiatan Analisis Kualitas Lingkungan (AKL) oleh mahasiswa FKM Universitas Airlangga menunjukkan komitmen dalam upaya memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan di Surabaya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, dapat menjadi dasar pertimbangan dan rekomendasi dalam mencapai langkah-langkah perbaikan guna meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat di Terminal Dukuh Kupang dan sekitarnya.
Penulis : Novi Dian Arfiani