FKM NEWS – Di tengah hiruk-pikuk permasalahan lingkungan yang semakin menekan, secercah harapan datang dari Departemen Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga (UNAIR). Empat dosen telah mengguncang Surabaya dengan langkah nyata: memimpin revolusi pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Rungkut. Tim ini, yang digawangi oleh Dr. Lilis Sulistyorini, Ir., M.Kes, Dr. Sudarmaji, S.KM., M.Kes, Dr. Retno Adriyani, ST., M.Kes, dan Dr. Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes, telah menyulut api semangat perubahan sejak 2021. Program pendampingan ini terus berkesinambungan sampai sekarang FKM UNAIR berkomitmen untuk terus memupuk kesadaran masyarakat, menyebarkan ilmu, dan menciptakan perubahan nyata.
Sadar atau tidak, setiap individu menyumbang timbunan sampah antara 1 hingga 3 kilogram per hari. Limbah-limbah ini, baik organik (sisa makanan, dapur, dan tinja) maupun anorganik (plastik, kertas, logam, kaca), telah menjadi ancaman laten yang siap menghancurkan ekosistem jika tidak dikelola dengan bijak. Sebelum pandemi, timbulan sampah harian di Rungkut sudah mencapai angka mengkhawatirkan: 0,271 kg/orang untuk kawasan perumahan, 0,282 kg/orang di rumah susun, dan 0,486 kg/orang di perkampungan.
Inilah solusi nyata: KASANDRA (Kelola Sampah di Rumah Tangga). Kegiatan ini tidak hanya menggugah kesadaran, tetapi juga memberikan edukasi dan alat bagi masyarakat untuk memilah, mengolah, dan memanfaatkan sampah mereka sendiri. Tim FKM UNAIR langsung terjun langsung ke masyarakat, menyulut semangat dan komitmen warga dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pemilahan sampah di sumber menjadi senjata utama mereka. Dengan langkah sederhana, masyarakat kini mampu mengidentifikasi mana sampah yang dapat diolah kembali, seperti botol plastik dan kardus, serta mana yang harus dimusnahkan. Tak hanya menciptakan lingkungan lebih bersih, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi. Sampah yang dulu dianggap tak bernilai kini menjadi sumber penghasilan tambahan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan efek fatal, mulai dari pencemaran lingkungan hingga risiko kesehatan jangka panjang. Inilah alasan mengapa perlunya memilah sampah dari rumah. Pada kegiatan rumah tangga, bukan tidak mungkin menjadi sumber sampah yang mengandung B3. Bahkan, hampir setiap hari kita menggunakan bahan-bahan kimia dalam mempermudah dan mendukung pekerjaan rumah tangga. Sampah B3 yang umum digunakan dalam rumah tangga yaitu baterai, deterjen, pestisida, bohlam bekas, dan sebagainya
Penulis : Corie Indria Prasasti