IBUNDA SOMOROTO: Program Kesehatan Sustainable untuk masalah rendahnya kunjungan K1 Murni di Desa Somoroto Ponorogo

Tingginya kasus BBLR atau bayi dengan berat lahir rendah di Desa Somoroto berdasarkan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Puskesmas Kauman Baru, sebanyak 16% atau 7 dari 43 bayi mengalami BBLR di wilayah Desa Somoroto pada tahun 2024. Oleh karena itu, kami Kelompok 2 PKL UNAIR mengusulkan program IBUNDA sebagai upaya preventif dan promotif dalam mengatasi permasalahan BBLR Desa Somoroto. IBUNDA merupakan akronim dari Ibu Bijak dan Siaga untuk ANC Terpadu. Kelompok 2 PKL S1 Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari Muhammad Bryan A., Muhammad Azri A., Nilta K. A. H., Cantika T. K., Aisha C. A., Nurhaliza F. S., Francesca A. F., Hikari A. K. D., Hanna M., Alifia N. A., Fariha Z. A., dan Britsni R. A. menyusun program ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kunjungan K1 Murni di Desa Somoroto dengan capaian 70,22% dari 100% menurut Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Puskesmas Kauman Baru tahun 2024.

IBUNDA merupakan sebuah program dengan tiga subprogram yang dirancang untuk mendukung pelaksanaan Integrasi Layanan Primer (ILP) setiap bulan. Program IBUNDA ini berkesinambungan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 dan 17, yaitu kesehatan dan kesejahteraan yang baik serta kemitraan untuk mencapai tujuan, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Puskesmas Kauman Baru dan kader TPK di Desa Somoroto.

Subprogram pertama yaitu kolaborasi dengan Penanggung Jawab Promosi Kesehatan Puskesmas Kauman Baru untuk mengembangkan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Hasil dari koordinasi tersebut berupa lembar balik IBUNDA yang diproduksi oleh Kelompok 2 PKL FKM UNAIR. Lembar balik ini akan dimanfaatkan sebagai media penyuluhan terkait ANC dengan sasaran ibu hamil di Desa Somoroto.

Subprogram kedua yaitu pelatihan kader untuk penyuluhan ANC kepada ibu hamil menggunakan lembar balik IBUNDA. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kompetensi kader dalam melakukan penyuluhan kesehatan terutama terkait ANC pada saat ILP pada langkah 5 atau kunjungan rumah. Kegiatan pelatihan kader telah terlaksana dengan baik dan dapat berdampak signifikan antara nilai pre-test dan post-test yaitu meningkat sebesar 43,87% dari target peningkatan sebesar 10%.

Subprogram ketiga adalah penyuluhan ANC kepada masyarakat melalui langkah 5 ILP dan Kunjungan Rumah oleh kader. Akan tetapi, masih terdapat warga setempat yang memiliki kepercayaan bahwa kehamilan pertama yang diketahui oleh orang lain akan menyebabkan keguguran. Oleh karena itu, dibuatlah saluran WhatsApp IBUNDA untuk komunikasi satu arah. Saluran tersebut digunakan untuk memantau masalah sehingga bidan desa dapat memberikan bantuan preventif. Kami berharap adanya outcome berupa semakin meningkatnya angka kunjungan K1 murni di Desa Somoroto dan menurunkan cakupan kasus kelahiran bayi BBLR kedepannya.

 

Penulis: Dr. Muthmainnah, S.KM., M.Kes., Damai Arum Pratiwi, S.KM., M.Kes., Nilta Kamila Alisha Haris, Cantika Thania Karina, Aisha Calya Azarine, Nurhaliza Fariz Santi, Francesca Almi Financia, Hikari Azkayunda Kinasih Darmawan, Muhammad Azri Azyan, Muhammad Bryan Ardiansyah, Hanna Mathoroza, Alifia Nasywa Ardafiani, Fariha Zahrah Aghnia, Britsni Rizky Arifiani