Melangkah Bersama GERMIS: Desa Sukosari Deklarasikan Perang Melawan Diabetes Serta Targetkan Capaian Optimum Integrasi Layanan Primer

PKM NEWS-Desa Sukosari, Kecamatan Kauman, Ponorogo, menjadi pelopor Program Integrasi Layanan Primer (ILP) yang diinisiasi Kementerian Kesehatan. Program ini mengintegrasikan layanan kesehatan ke dalam lima klaster utama. Desa Sukosari menjalankan program melalui tiga pos utama: Kropak, Ndungkul, dan Karanggayam. Observasi Kelompok 9 PKL FKM UNAIR 2025 menunjukkan keberhasilan program, meski keterampilan kader dalam skrining masih menjadi tantangan. Kepala Desa Sukosari, Pak Qomar, mengungkapkan perbedaan persepsi kader dan tingginya prevalensi diabetes pada usia >20 tahun. Untuk itu, Kelompok 9 mengusulkan program GERMIS (Gerakan Masyarakat Anti Diabetes) yang menjadi payung dari 3 sub program yang berorientasi untuk meningkatkan skrining dan menurunkan prevalensi diabetes.

 

  1. SINERGI (Simulasi dan Edukasi Kader untuk Skrining Diabetes): Program ini menyatukan persepsi kader tentang skrining melalui pelatihan dan simulasi dengan dukungan Puskesmas Ngrandu. Program ini diusulkan karena mengingat masih ditemukannya perbedaan persepsi skrining antar kader. Kegiatan diadakan pada 23 Januari di Balai Desa Sukosari dengan melibatkan penggunaan web e-puskesmas untuk meningkatkan akurasi data yang dipandu oleh ihak Puskesmas Ngrandu.
  2. SEHATIN (Senam dan Edukasi Hidup Sehat Anti Diabetes): Program ini meningkatkan aktivitas fisik masyarakat melalui senam anti diabetes dan edukasi singkat. Sasaran program ini adalah masyarakat berisiko dan penderita diabetes. Aktivitas fisik dirancang untuk mengatasi rendahnya tingkat aktivitas masyarakat yang teridentifikasi melalui survei. Program SEHATIN dilakukan di Balai Desa Sukosari pada pukul 07.00-09.30 WIB dengan kegiatan senam anti diabetes yang dipimpin oleh instruktur senam dan seluruh anggota kelompok 9 dan dolanjutkan dengan sesi edukasi.
  3. SAKTI (Semarak Tanam TOGA, Diabetes Teratasi): Program ini memberdayakan masyarakat dengan membentuk komunitas TOGA yang terdiri dari kader, petani, dan pemuda desa. TOGA diharapkan menjadi media pencegahan kasus baru diabetes Program sakti diselenggarakan dua kali dengan agenda pertemuan pertama pada tanggal 22 Januari 2025 berupa pembentukan komunitas dan pembentukan struktur komunitas. Pertemuan kedua pada 24 Januari 2025 dilakukan dengan membagiakn bibit TOGA kepada masyarakat di 3 pos ILP oleh kader dan seluruh anggota kelompok 9

 

Program GERMIS, yang diluncurkan oleh Kelompok 9 PKL FKM UNAIR 2025, berfokus pada dua SDGs: poin 3 (Good Health and Well-Being) dan poin 17 (Partnership for the Goals). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat Kabupaten Ponorogo, khususnya di Desa Sukosari, melalui kemitraan dengan pemerintah daerah. GERMIS mendapat dukungan penuh dari Kepala Puskesmas Ngrandu, Sufrachan, S.KM., M.Kes., yang mengapresiasi upaya peningkatan kualitas ILP di Desa Sukosari dan pemberdayaan masyarakat.“Saya sangat suka dengan program usulan kalian yang berusaha untuk meningkatkan kualitas ILP di Desa Sukosari dan juga mengupayakan untuk masyarakat agar berdaya” ungkap Kepala Puskesmas pada audiensi awal.

 

Penulis: Dr. Muthmainnah, S.KM., M.Kes., Eny Qurniyawati, S.ST, M.Kes., M.Epid., Nabilah Ayu Ash-Shiddiqi, Rifda Husnul Istiqomah, Callista Naurah Azzahra, Zahra’ Tsabitah Harvie Ramadhani, Tsalsabilah Rizky Adinda, Achmad Zubaerzen, Harisatun Najwa, Tanti Widyastuti, Fara Shabrina Maulidah, Wahyu Kurniawan, Mentari Pramudyawardani, Nadira Kesya Endriansyah