WORKSHOP RE-DESAIN KURIKULUM PRODI S1 KESMAS FKM UNAIR: MENUJU KURIKULUM YANG BERBASIS OUTCOME-BASED EDUCATION (OBE)

Surabaya, 14 & 21 Februari 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) menggelar Workshop Re-desain Kurikulum untuk Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat di Aula Sabdoadi. Kegiatan ini diawali dengan Sambutan Dekan dan Wakil Dekan 2 FKM UNAIR. Selanjutnya ada paparan dari narasumber dari Direktorat Inovasi dan Pengembangan Pendidikan (DIPP) UNAIR, Prof. Dr. I Made Narsa, SE., M.Si., Ak., CA, serta pendamping teknis, Bu Novita dan Pak Ahmadi.

Dalam paparannya, Prof. I Made Narsa menyoroti arah kebijakan pengembangan kurikulum UNAIR yang berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kurikulum yang dirancang harus fleksibel, inovatif, berbasis riset, dan berorientasi global. Selain itu, struktur kurikulum harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan standar internasional untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.

Gambar 1. Foto bersama dengan Wakil Dekan 2, Ketua Departemen, Tim Kurikulum dan Narasumber DIPP

Beliau juga menjelaskan mengenai struktur kurikulum yang mencakup 84 SKS di prodi sendiri, 20 SKS di prodi lain baik di UNAIR maupun perguruan tinggi lain, serta hingga 20 SKS di luar kampus sebagai bagian dari kebijakan MBKM. Kurikulum juga didesain untuk mendukung kolaborasi akademik melalui program Double Degree, Joint Degree, dan kerjasama pendidikan bergelar dengan mitra luar negeri.

Dalam sesi teknis, Bu Novita dan Pak Ahmadi memberikan panduan mengenai proses pengajuan re-desain kurikulum melalui Cybercampus V2. Platform ini akan memfasilitasi integrasi kurikulum secara digital, mulai dari perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), penyusunan Rencana Pembelajaran Pembelajaran (RPP), hingga pengukuran capaian kompetensi mahasiswa. Dengan sistem digital ini, evaluasi kurikulum dapat dilakukan secara otomatis, memastikan ketercapaian pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa.

Gambar 2. Foto bersama dengan Ketua Departemen, Tim Kurikulum dan Mahasiswa

Salah satu aspek utama dalam re-desain kurikulum ini adalah partisipasi aktif mahasiswa, alumni, serta stakeholder dari berbagai sektor. Mereka banyak memberikan masukan terkait relevansi kurikulum dengan dunia kerja dan tantangan di lapangan.

Mahasiswa dan alumni menekankan pentingnya penguatan keterampilan digital, analisis data kesehatan, serta advokasi kebijakan kesehatan. Sementara itu, stakeholder, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan dan industri kesehatan, menyoroti perlunya lulusan yang memiliki kompetensi dalam manajemen kesehatan, surveilans epidemiologi, serta komunikasi kesehatan berbasis teknologi.

Implikasi UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 bagi Lulusan Kesmas UNAIR

Perubahan regulasi dalam UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 berdampak pada posisi dan prospek lulusan Kesehatan Masyarakat, di antaranya:

  1. Tantangan Legalitas dan Pengakuan Profesi

🔹 Advokasi diperlukan agar lulusan Kesehatan Masyarakat mendapatkan status yang lebih jelas sebagai tenaga kesehatan, terutama dalam fungsi promotif dan preventif.
🔹 Jika tidak diakui sebagai tenaga kesehatan, lulusan dapat dikategorikan sebagai tenaga penunjang atau administrator kebijakan kesehatan.

  1. Peluang Baru dalam Transformasi Sistem Kesehatan

📊 Meningkatnya tren digital health dan big data epidemiology membuka peluang bagi lulusan untuk bekerja di bidang pengolahan data kesehatan, perencanaan kebijakan, dan analisis risiko kesehatan berbasis teknologi.
🏥 Keterlibatan dalam manajemen fasilitas kesehatan dan kebijakan kesehatan publik juga semakin meningkat.

  1. Strategi Adaptasi ke Depan

💡 Memperkuat kompetensi berbasis teknologi dan manajemen kesehatan untuk meningkatkan daya saing lulusan.
🛡️ Advokasi dan sertifikasi profesi agar tenaga kesehatan masyarakat lebih diakui dalam sistem kesehatan nasional.
🌍 Mendorong lulusan berkarier di ranah internasional, seperti WHO, UNICEF, atau lembaga kesehatan global lainnya, di mana tenaga kesehatan masyarakat memiliki pengakuan yang lebih kuat.

Workshop ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kualitas pendidikan di FKM UNAIR, sejalan dengan visi UNAIR sebagai perguruan tinggi berkelas dunia. Dengan kurikulum yang lebih adaptif dan berbasis kompetensi, lulusan Prodi S1 Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan berkontribusi dalam pembangunan kesehatan masyarakat secara global.

Gambar 3. Foto bersama dengan Dekan, Ketua Departemen, Tim Kurikulum, Alumni dan Stakeholder

Penulis : Dr. Muthmainnah, S.KM., M.Kes