Prof. Tjip Dalam Kenangan Sahabat

FKM NEWS- Saya pernah kuliah di FK Unair. Seorang dosen namanya Prof Zaman kasih kuliah Ilmu Hewan. Dia bilang kalau sapi tak pernah sakit darah tinggi. Karena jantung sapi ada di bawah titik berat badannya. Jatung manusia di atas puser. Saya ngacung, “Prof saya mau jadi dokter manusia, bukan dokter hewan”. Mas, Ojo wani ngono. Jangan berani seperti itu. Kata kawan saya di samping, Tjipto Suwandi. Besoknya saya berangkat ke Jakarta karena diterima di FK UI.

Sekali waktu saya di undang PT Semen Gresik. Dr Ali Gufron.Topiknya Unsafe Act. Moderatornya Dr Tjipto Suwandi. Selesai ceramah Dr Tjipto sebagai moderator lalu kasih kuliah Ilmu Perilaku. Additional speaker..

Kongres IDKI diselenggarakan di Surabaya. Ketua Panitianya Dr Tjipto, Ketua IDKI Cabang Jatim . Ketua IDKI ketika itu Dr Hadi Sudjono, yang berhasil memasukkan K3 dalam Akreditasi RS. Kandidatnya Dr Toka Hideo Pangemanan alm tokoh Kesja Pelayaran. Saya termasuk kandidat. Mas Tjip bisiki saya, mas Djoko harus terpilih. Arek Suroboyo harus jadi pemberani. Bung Karno arek Penilih (nama kampung Bung Karno) berani jadi Presiden. Sepuluh November arek Suroboyo modal bambu runcing berani lawan Belanda yang pakai meriam. Akhirnya saya terpilih jadi Ketua IDKI 2002-2005.

Pada satu kesempatan mas Tjip bilang pada saya. Mas kita untung jadi dokter Kesehatan Masyarakat. Kenapa? Umur kita lebih panjang. Kawanku yang kerja di klinik dan di RS Surabaya sudah pada pergi (meninggal). Karena apa? Hepatitis B. Ya immunisasi HBV sampai sekarang belum dilakukan serentak untuk semua petugas kesehatan belum dilakukan.

Selamat jalan mas Tjip. Semoga amalannya diterima Yang Mahakuasa.

Penulis: Sudjoko Kuswadji, Praktisi Kesehatan Kerja (Sahabat Prof Tjipto Suwandi)