PARUKOK Intervensi Cegah Perilaku Merokok Ala PKL FKM

0

FKM NEWS – Stunting akibat tingginya perilaku merokok telah menjadi prioritas utama permasalahan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) Desa Pilangsari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Setelah melakukan identifikasi masalah dan melakukan penentuan prioritas masalah, rancangan intervensi dirancang dengan matang oleh tim PKL tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan merokok, Kelompok 15 PKL FKM UNAIR merancang beberapa intervensi masalah yang nantinya menyasar beberapa lapisan masyarakat.

PARUKOK (Permainan Puzzle Anti Rokok) menjadi salah satu rancangan intervensi yang disusun oleh tim. Sasaran intervensi yakni siswa sekolah dasar yang berada di kelas 5 dan 6.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis (16/1/20) hingga Jumat (17/1/20) di SDN Pilangsari I dan SDN Pilangsari II. Kemudian, Fikri Hanif A selaku Ketua Kelompok 15 PKL FKM UNAIR menjelaskan bahwa pemberian informasi kepada anak sekolah dasar dapat mengintervensi perilaku rokok sedini mungkin.

“Sebenarnya mungkin banyak yang belum menyadari pentingnya menanamkan pemahaman tentang bahaya merokok sedini mungkin. Namun, berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara mendalam yang kelompok kami lakukan, didapatkan informasi bahwa banyak perokok aktif di Pilangsari yang mulai merokok sejak usia yang sangat dini,” ungkapnya.

“Oleh karena itu, kami ingin belajar bersama dengan siswa – siswi SD di Pilangsari dan mengkampanyekan tentang bahaya merokok dan cara mencegah perilaku merokok. Dan ternyata, antusiasme siswa – siswi dan pihak sekolah di sini sangat baik,” tambahnya.

Edukasi terkait bahaya merokok dikemas dalam bentuk permainan-permainan yang ditujukan untuk membuat siswa tertarik dalam mendengarkan materi dan juga memudahkan mereka dalam memahami materi yang diberikan. Permainan tersebut meliputi Susun Puzzle, Bisik Berantai, dan Tebak Gambar.

Seluruh permainan berisi informasi terkait bahaya merokok, seperti zat beracun dalam rokok, macam perokok, cara mencegah perilaku merokok, dan lain sebagainya. Dengan inovasi edukasi tersebut, diharapkan siswa dapat memahami dan mengimplementasikan upaya pencegahan perilaku merokok. Sehingga dalam jangka panjang, angka kesakitan dengan faktor risiko berupa perilaku merokok dapat menurun.

Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah