FKM NEWS – Proyek dari Airlangga Center for Health Policy (ACEHAP) Research Group, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) dapatkan hibah dari TIPH Global Grant Program senilai US $5000. ACEHAP Research Group menjadi salah satu penerima hibah dari 20 penerima yang berasal dari 18 negara di dunia. Proyek ini akan berjalan selama satu tahun mulai dari 15 Maret 2021 hingga 14 Maret 2020. Proyek ini dipimpin oleh Nuzulul Kusuma Putri, S.KM., M.Kes., dosen dari Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) FKM Unair.
Nuzulul mengatakan bahwa mengikuti TIPH Global Grant Program ini merupakan salah satu cara untuk membantu mengatasi pandemi.
“Kebetulan salah satu fokus ACEHAP adalah komunikasi sains dan ini nampaknya yang jadi masalah penting selama pandemi. Banyak kajian ilmiah tapi akhirnya tidak dapat melawan misinformasi. Kebetulan ada kesempatan mengajukan grant dari TIPH. Akhirnya, kita coba bikin proposal sambil memperkenalkan apa itu Public Health dan ACEHAP serta membantu pemerintah,” jelas Nuzulul saat diwawancarai oleh Tim Kontributor FKM News melalui pesan Signal.
Proyek yang diusung oleh ACEHAP Research Group mengenai Science Communication Campaign for Immunizing the Public Against the Misinformation of the COVID-19 Vaccination. Kegiatan dari proyek ini berupa kampanye melalui media sosial yang fokus pada peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang vaksinasi COVID-19. Sasaran dari proyek ini yaitu pengguna media sosial serta stakeholder kesehatan masyarakat. Selain itu, ACEHAP Research Group juga berkolaborasi dengan Drone Emprit Academic (DEA), Society of Indonesian Science Journalists (SISJ), Jago Preventif serta organisasi mahasiswa FKM. Dengan adanya proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta kesadaran dari masyarakat awam tentang vaksinasi COVID-19 serta mengarusutamakan tenaga kesehatan masyarakat sebagai komunikator ilmiah dalam mengedukasi masyarakat.
Nuzulul juga mengungkapkan bahwa ACEHAP Research Group merasa bangga sekali karena bisa terpilih dari program ini.
“Kami bangga sekali bisa terpilih karena kita di ACEHAP masih tergolong early career researchers, apalagi setelah meeting pertama dengan ASSPH ketemu banyak kolega dari berbagai negara dan tahu kalau grant ini sangat kompetitif. Grant ini kan juga mengharuskan adanya kolaborasi dengan mahasiswa ya, jadi senang banget ternyata banyak mahasiswa Kesmas yang juga ingin berperan nyata dalam penanggulangan COVID-19 ini,” pungkas Nuzulul.
Penulis: Vina Himmatus Sholikhah