Analisis Bibliometrik Kesehatan Mental Selama Pandemi COVID-19

FKM NEWS – Pandemi Covid-19 telah menyebabkan total 45,83 juta jiwa infeksi di seluruh dunia dan 1,18 juta kematian global. COVID-19 bersifat multidimensi yang menciptakan kerusakan dampak sosial dan ekonomi. Hasil dari keluhan psikis yang merugikan di antara masyarakat umum dan sangat signifikan karena pandemi itu sendiri dan berbagai bentuk dan arus konstan dari informasi yang tersedia secara online. Dari penelitian sebelumnya telah diungkapkan bahwa efek psikososial mengikuti setiap patogen.

Informasi yang menyesatkan dan tidak diketahui dianggap sebagai pendorong utama masalah gangguan mental sosial. Akibatnya, COVID-19 yang baru dikenali dan penularannya yang belum terpecahkan serta diskriminasi sosial terhadap siapa saja yang diduga pernah kontak dengan virus tersebut menyebabkan seseorang menjadi stress.

Dataset yang diperoleh dari Web of Science (WOS) Core Collection, di mana publikasi yang komprehensif dan berkualitas tinggi. Database ini dianggap sebagai database yang optimal untuk analisis bibliometrik. Kasus COVID-19 pertama di Wuhan China, terjadi pada 1 Desember 2019, sehingga literatur tentang kesehatan mental selama COVID-19 dibatasi pada periode antara 1 Desember 2019 dan 13 November 2020 (tanggal pencarian proses selesai). Bibliometrik merupakan alat statistik yang didasarkan pada analisis kuantitatif dari sejumlah besar literatur untuk memberikan pandangan yang komprehensif tentang bidang penelitian tertentu.

Distribusi kesehatan mental selama pandemi COVID-19 di berbagai negara/wilayah ditunjukkan pada Tabel 1. Secara keseluruhan, literatur yang termasuk dalam analisis berasal dari 90 negara atau wilayah yang berbeda. Amerika Serikat merupakan negara yang paling produktif, dengan 285 publikasi, dan merupakan negara dengan jumlah kutipan tertinggi (n = 4441). China berada di peringkat kedua (276, 22,4%). Dua negara teratas menyumbang hampir setengah (45,5%) dari semua artikel.

Hasil organisasi menunjukkan bahwa perguruan tinggi dan universitas adalah tulang punggung utama dalam penelitian ilmiah. Fitur geografis yang jelas terlihat berhubungan dengan kerja sama antar organisasi. Cendekiawan Cina dari organisasi yang berbeda cenderung menunjukkan lebih sedikit kerja sama internasional daripada kerjasama domestik.

Artikel kesehatan mental terkait wabah diterbitkan di 363 jurnal berbeda, dan 10 jurnal paling produktif teratas menerbitkan 23,76% dari semua publikasi. Dua jurnal yang paling banyak dikutip adalah Lancet dan Lancet Psychiatry, dengan 536 dan 508 kutipan. Tiga jurnal dengan publikasi kesehatan mental paling banyak selama pandemi COVID 19 di bidang psikis adalah Psychiatry Research, Journal of Affective Disorders, dan Asian Journal of Psychiatry. Semua jurnal tersebut lebih dapat diandalkan dan mempromosikan penyebaran bukti skolastik mengenai kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Penulis jurnal menghadapi tantangan ganda untuk menyeimbangkan ketepatan waktu dan ketelitian ilmiah, penyebaran informasi yang akurat dan valid menjadi sangat penting. Misalnya, membahas bunuh diri selama pandemi COVID-19. Mereka yang menghadapi risiko tinggi terpapar, terlalu banyak bekerja, dan dilema moral sehingga menyebabkan masalah kesehatan mental bahkan mempengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan.

 

Penulis : Sadhya Turahmi

Editor : Ambarsih Prameswari