Geliat Airlangga menggelar Pelatihan Kewaspadaan Dini dan Kesiapsiagaan pada Kamis (13/6) di Hotel Yello Surabaya.
Pelatihan ini digelar selama dua hari dan diikuti 21 puskesmas se Surabaya. Tujuannya yakni untuk menguatkan koordinasi kewaspadaan petugas puskesmas sebagai garda terdepan dalam mengatasi bencana kesehatan.
Diharapkan selama dua hari nanti pelatihan ini menghasilkan pedoman terhadap potensi bencana kesehatab. Sehingga tenaga kesehatan semakin tanggap dan sigap dalam menanggulanginya.
Kabidkesmas Dinkes Surabaya Dr Kartika bersyukur lantaran pelatihan ini bisa digelar. Kegiatan ini tentu bisa memperkuat koordinasi puskesmas se Surabaya.
“Geliat ini luar biasa. Mengintegrasikan Puskesmas se-Surabaya supaya bisa berkoordinasi sehingga menghasilkan pedoman dalam mengatasi bencana kesehatan,” ungkapnya.
Paling penting, katanya, hasil yang dikeluarkan bisa diterapkan di puskesmas masing-masing. Dijelaskannya bahwa selain bencana alam, seperti kebakaran, gempa, juga ada bencana kesehatan.
“Bencana kesehatan, contohnya seperti pengolahan limbah tidak baik. Dan akhirnya ada kejadian luar biasa polio. Sehingga kemarin serentak dilakukan sub pin polio,” sambungnya.
Tim Geliat Airlangga Arief Hargono mengakui pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan puskesmas di Surabaya.
“Jadi ini terintegrasi dalam kewaspadaan. Mulai dari tenaga kesehatan di puskesmas kemudian dinas kota dan Gelit Airlangga,” ucapnya.
Nantinya, hasil dari pelatihan ini berupa pedoman yang bisa dijadikan acuan di puskesmas masing-masing. Misalnya dalam penanganan demam berdarah, polio, tipes atau juga ketika ada bencana kebakaran.
“Jadi puskesmas sigap dan bencana tersebut segera bisa diatasi,” tegasnya. (Bagus)