FKM NEWS – Rabu (27/10/2021) merupakan hari pertama acara 52nd Asia-Pacific Academic Consortium for Public Health (APACPH) 2021. Kegiatan ini dilaksanakan secara blended, yakni luring di Shangri-La Hotel Surabaya dan daring melalui media conference Zoom. Materi tentang The Immediate and Subsequent Effect of Public Health Interventions for Covid-10 on the Healthcare System and Medtech Industry ini disampaikan oleh Dr. dr. Widodo J. Pudjirahardjo, Ph.D, salah satu dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair). Dalam acara tersebut, Widodo membawakan materi dengan jelas dan sangat mudah dipahami. Beliau menjelaskan bahwa inti dari tema yang diangkat dalam materi ini memiliki empat topik pembahasan besar, yakni public health intervention for Covid-19, the effects of public health interventions for Covid-19 on the healthcare system, the effect of public health interventions for Covid-19 on MedTech industry, dan policy issues in the future.
Setelah memaparkan materi tersebut, Dr. Widodo memperoleh dua pertanyaan. Salah satu pertanyaan diberikan oleh Trias Mahmudiono, S.KM., MPH., GCAS., Ph.D yang juga merupakan salah satu dosen di FKM UNAIR. Trias menanyakan tentang upaya penyiapan fasilitas rumah sakit di masa depan, “Apakah nantinya di masa depan rumah sakit selamanya akan membedakan antara pasien Covid-19 dan non-Covid-19?”. Mengenai hal tersebut, Dr. Widodo menjelaskan bahwa sebaiknya rumah sakit harus menyediakan tempat tidur untuk penyakit menular dan tidak menular, baik Covid-19 maupun tidak. Dr. Widodo juga menambahkan bahwa peran pemerintah dalam mengelola rumah sakit milik pemerintah di masa depan sangat diperlukan.
Penulis : Shalikul Hadi
Editor : Vina Himma