Benarkah Bahasa Indonesia Minim Kosa Kata?

Bahasa Indonesia sering dianggap minim kosa kata dibandingkan dengan bahasa lain, seperti Inggris atau Jerman. Salah satu alasannya adalah karena bahasa Indonesia merupakan bahasa muda yang berkembang dari bahasa Melayu. Oleh karena itu, kosa katanya relatif sederhana dan tidak sekompleks bahasa yang memiliki sejarah panjang. Namun, pernyataan ini perlu dikaji lebih lanjut. Meski Bahasa Indonesia mungkin tidak memiliki jumlah kata sebanyak bahasa lain, ini bukan berarti ia miskin kosa kata. Bahasa Indonesia memiliki kekayaan dalam berbagai ragam kata serapan dari bahasa daerah, bahasa asing, dan evolusi kata-kata baru yang terus berkembang seiring waktu.

Penting untuk diingat bahwa jumlah kata bukanlah satu-satunya indikator kekayaan sebuah bahasa. Bahasa Indonesia, dengan pengaruh dari ratusan bahasa daerah, menyerap banyak istilah yang memperkaya kosakatanya. Selain itu, kemajuan teknologi dan globalisasi telah menambah banyak istilah baru ke dalam bahasa Indonesia, baik yang diadaptasi maupun yang diserap langsung dari bahasa asing. Sebagai contoh, istilah teknologi seperti “gawai,” “unggah,” dan “unduh” adalah adaptasi dari bahasa asing yang kini telah menjadi bagian dari kosa kata sehari-hari masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, anggapan bahwa bahasa Indonesia minim kosa kata sebenarnya kurang tepat. Kosa kata dalam bahasa ini terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Menurut Pusat Bahasa, jumlah kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terus meningkat dari waktu ke waktu, menunjukkan dinamika bahasa yang hidup dan berkembang. Sebagai bahasa nasional yang digunakan oleh lebih dari 270 juta orang, bahasa Indonesia terus memperkaya diri melalui interaksi dengan bahasa lain dan evolusi budaya.

Oleh : Jessy Adelia

Sumber:

  1. Pusat Bahasa. (2023). *Perkembangan Bahasa Indonesia*. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  2. Lauder, A. F. (2017). “Bahasa Indonesia dalam Pusaran Globalisasi.” *Jurnal Linguistik Indonesia*, 35(1), 1-20.
  3. Sneddon, J. (2003). *The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society*. Sydney: UNSW Press.