Budidaya Perairan, Polusi, dan Perikanan – Dinamika Interaksi Industri Kelautan

FKM NEWS – Dalam beberapa tahun terakhir, politisi dan peneliti kelautan menjadi semakin terlibat ke dalam suatu konsep yang disebut dengan blue economy atau ekonomi biru. Konsep ekonomi biru adalah suatu konsep yang memfokuskan pembangunan ekonomi di sektor kelautan secara berkelanjutan. Dapat disimpulkan bahwa pengertian ini juga mencakup segala kegiatan yang dapat merugikan kehidupan biologis dan menyebabkan suatu dampak yang secara tidak langsung dapat mengurangi kemungkinan lain dari sumber daya alam lautan.

Produksi dari budidaya perairan mungkin memiliki efek buruk terhadap lingkungan, khususnya terhadap lingkungan perairan. Hal ini dikarenakan tanaman budidaya perairan bisa saja menyebabkan pendudukan fisik, dimana hal tersebut berdampak buruk terhadap produktivitas dalam panen. Selain itu, industri budidaya perairan juga menghasilkan zat pembuangan beracun yang dapat membahayakan makhluk hidup serta mencemari lingkungan di sekitarnya. Segala kemungkinan buruk dari budidaya perairan seringkali berakibat pada peraturan pemerintah, seperti halnya kapasitas pada volume ikan yang dibudidayakan terbatas, pembatasan area, dan lain sebagainya. 

Lingkungan memiliki beberapa kapasitas penyerapan tentang pencemaran ini. Tingkat kemerosotan pencemaran ini tergantung pada kepadatan pencemar. Selama tingkat zat beracun tidak melebihi kapasitas daya serap dari lingkungan maka limbah tidak akan menumpuk. Aliran zat beracun dari budidaya dapat memengaruhi kemampuan lingkungan terutama lingkungan laut untuk memuihkan zat limbah. Pelepasan dari budidaya perairan dapat memengaruhi migrasi yaitu perubahan tempat tinggal secara permanen atau semi permanen. Dalam kasus ini, migrasi yang dimaksud adalah migrasi dari ikan liar. Pelepasan dari budidaya perairan juga dapat memengaruhi perilaku dan kualitas pemijahan spesies ikan liar. Pemijahan sendiri adalah suatu proses perkembangbiakan yang melibatkan ikan jantan dan ikan betina dan nantinya akan menghasilkan ikan (individu) baru. Dampak tersebut tidak pasti dan bukti yang ada sangat terbatas tetapi efeknya tidak bisa dikecualikan (masih mungkin untuk terjadi). Penyakit dan pengobatan penyakit dalam budidaya perairan juga dapat mengakibatkan gangguan terhadap ekosistem. Hal ini dapat disebabkan karena zat yang tidak diinginkan dari obat atau pun penyakit dapat membahayakan ikan secara langsung.

 

Penulis : Ananda Cahyo Prakoso

Editor : Faradillah Amalia Febrianti