Sebagai negara tropis, Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati dengan berbagai manfaatnya. Musa Paradisiaca Formatypica atau yang populer disebut Pisang Kepok adalah salah satu buah yang pohonnya tumbuh subur di Indonesia. Daging buahnya populer dijadikan ragam olahan kudapan oleh masyarakat lokal. Namun hingga saat ini, belum banyak inovasi pengolahan untuk kulit pisang kepok. Jumlah dari kulit pisang cukup banyak, yaitu kira-kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Dilansir dari Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah produksi kulit pisang di tahun 2021 mencapai 8,74 ton, itu artinya jumlah limbah kulit pisang pada tahun tersebut diperkirakan mencapai 2,91 ton.
Kandungan unsur gizi kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C dan air. Kulit pisang kepok merupakan salah satu bahan yang berpotensi sebagai antioksidan eksogen. Ekstrak kulit pisang mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antioksidan seperti flavonoid, fenolik, saponin, terpenoid, dan tanin. Kandungan Fenoliks pada kulit pisang kepok cukup tinggi dibandingkan dengan jenis jenis pisang yang lain. Senyawa fenolik berpotensi sebagai antioksidan eksogen yang mampu meningkatkan kadar SOD paru yang dipapar asap rokok.
Senyawa fenolik pada dasarnya merupakan hasil metabolit sekunder tanaman dengan banyak manfaat seperti antioksidan, antiinflamasi, antidiabetik, imunoregulasi, antikanker, antimikrobia, dan sebagainya. Senyawa fenolik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan sebagai respons terhadap stres lingkungan. Senyawa fenolik berfungsi sebagai pelindung terhadap sinar UV-B dan kematian sel untuk melindungi DNA dari dimerisasi dan kerusakan. Komponen pada senyawa ini diketahui memiliki peranan penting sebagai agen pencegah dan pengobatan beberapa gangguan penyakit seperti arteriosklerosis, disfungsi otak, diabetes dan kanker. Dalam peranannya sebagai antioksidan, senyawa fenolik mampu menurunkan ROS (Reactive Oxygen Species) karena memiliki banyak gugus hidroksil (polifenol) dimana gugus hidroksil (-OH) tersebut akan bereaksi sebagai antioksidan dengan memutus rantai radikal bebas.
Refrensi :
Nurhidayah, I. Z., Christijanti, W., & Marianti, A. (2022, December). EFEK EKSTRAK ………..KULIT PISANG KEPOK TERHADAP KADAR SOD PARU TIKUS YANG ………..DIPAPAR ASAP ROKOK. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (pp. 284-………..289).
Penulis : Jessy Adelia