Cerita Alfania, Mahasiswa FKM Unair Ikuti Kampus Mengajar Angkatan 1 di SD Budi Yakin Surabaya

FKM NEWS – Program Kampus Mengajar memiliki serangkaian seleksi yakni seleksi administrasi dan tes wawasan kebangsaan, Alfania Mei Larasati merupakan salah satu mahasiswi berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang telah berhasil lolos dari 36.000 mahasiswa pendaftar hingga menjadi bagian dari 15.000 mahasiswa pilihan di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam Program Kampus Mengajar Angkatan 1. Alfania Mei Larasati familiar disapa Mei, mendapatkan penempatan di lokasi domisili sendiri, tepatnya di SD Budi Yakin Surabaya dikarenakan SD tersebut menjadi list SD yang dekat dengan lokasi domisili tempat tinggalnya. Alfania Mei juga berkolaborasi dengan mahasiswa berasal dari universitas lainnya yakni 3 (tiga) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, 1 (satu) mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, 1 (satu) mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, dan 2 (dua) mahasiswa Universitas Airlangga. Selain itu, mahasiswa juga didampingi oleh seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang turut membimbing mahasiswa selama program berlangsung.

Alfania Mei dan rekan mahasiswa lainnya turut mendukung target capaian dari pelaksanaan Program Kampus Mengajar yaitu meningkatkan literasi dan numerasi siswa dengan membantu proses belajar mengajar kelas 1-6, membantu membuat soal Penilaian Akhir Tahun (PAT), membantu dalam adaptasi teknologi seperti memperkenalkan aplikasi zoom saat proses belajar mengajar untuk siswa, mahasiswa membuat video dan media pembelajaran, membantu administrasi dan manajerial sekolah seperti mengadakan sharing session pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bersama para guru, serta menambahkan kegiatan di bidang kesehatan, dikarenakan selaras dengan pendidikan yang sedang ditempuh oleh Alfania Mei sebagai mahasiswi Prodi Kesehatan Masyarakat semester 6 pada saat itu serta kondisi pandemi Covid-19 dengan mengadakan sosialisasi mengenai protokol kesehatan keluarga dan adaptasi kebiasaan baru bagi siswa dan orang tua siswa. Pelaksanaan Program Kampus Mengajar 2021 kurang lebih selama 3 bulan yaitu mulai dari 22 Maret-25 Juni 2021 di SD Budi Yakin Surabaya yang dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring). Adapun kewajiban mengikuti program ini adalah mengikuti pembekalan secara daring, membuat laporan awal, mengisi laporan harian (logbook), serta membuat laporan akhir.

Berdasarkan analisis Alfania Mei dan rekan mahasiswa lainnya setelah menjalankan semua program intervensi yang terlaksana terutama di bidang kesehatan, dihasilkan bahwa pelaksanaan intervensi sosialisasi protokol kesehatan keluarga, dilaksanakan selama dua hari berturut-turut saat pengambilan rapot siswa dan berjalan dengan tertib mematuhi protokol kesehatan sebelum mulainya kegiatan sosialisasi yakni mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, cek suhu tubuh,dan menjaga jarak. Serangkaian agenda sosialisasi dengan memutarkan video protokol kesehatan yang didapatkan dari materi sosialisasi duta kesehatan FKM Universitas Airlangga, dilanjutkan dengan brainstorming seputar covid-19 dilanjutkan dengan pemaparan materi mulai dari menjelaskan Covid-19, cara penularannya, cara penggunaan masker, cara melindungi khusus anggota keluarga yang rentan dan berisiko, cara menghadapi anggota keluarga yang terpapar, tips ketika beraktivitas diluar rumah, sikap ketika ada warga yang terpapar, dan informasi mengenai vaksinasi Covid-19 serta diskusi dan sharing dengan para orangtua siswa seputar sosialisasi yang telah diberikan. Para orangtua siswa yang datang juga mendapatkan 1 paket new normal kit yang berisi 2 buah masker, 1 handsinitizer, dan selembar leaflet mengenai protokol kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru.

Pihak sekolah merasa terbantu dengan adanya kegiatan tersebut mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19 serta mempersiapkan sekolah maupun orangtua apabila nantinya sistem pembelajaran tatap muka di sekolah dasar dibuka. Selain itu, kegiatan sosialisasi juga turut dirasakan oleh orangtua siswa yang mendapatkan insight mengenai menjaga perilaku hidup sehat dan bersih selama pandemi Covid-19.

“Saya bersyukur dan senang sekali diberi kesempatan menjadi bagian dari Kampus Mengajar Angkatan 1. Selama 3 (tiga) bulan saya mendapatkan pengalaman luar biasa, melatih softskill komunikasi, leadership, dapat sharing ilmu bersama para guru, dan sosialisasi mengenai protokol kesehatan keluarga hingga dapat merasakan suka duka menjadi pengajar di situasi pandemi Covid-19. Selain itu, Alfania Mei juga dapat merasakan benefit yang diberikan program ini diantaranya uang saku Rp. 1.200.000 per bulan, bantuan UKT sebesar Rp.2.400.000, dan konversi 12 SKS dengan mata kuliah yang relevan dengan jurusan. Kemarin, mata kuliah yang dapat dikonversikan dengan Program Kampus Mengajar adalah mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL). Sehingga saya diperbolehkan tidak mengikuti PKL dengan syarat membuat laporan kegiatan dengan format PKL dan seminar hasil bersama DPL internal FKM, Kaprodi Kesehatan Masyarakat, serta Koordinator Program PKL. Saya berharap Program Kampus
Mengajar menjadi terobosan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, terutama di daerah 3T dan sekolah yang masih akreditasi C maupun belum terakreditasi serta menjadi kesempatan bagi mahasiswa kesehatan masyarakat untuk dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan” ujar Alfania Mei Larasati.