DOSEN FKM UNAIR DAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JATIM LAKUKAN ACTION LEARNING TERKAIT PERLINDUNGAN MATA AIR DI DESA WILIS, TRENGGALEK

FKM NEWS –  Trenggalek, 18  September 2024 Sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kelestarian sumber daya air, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga bersama masyarakat Desa Wilis, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, mengadakan kegiatan Action Learning terkait perlindungan mata air. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (19/9) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan mata air sebagai sumber kehidupan utama di wilayah tersebut. Desa Wilis, yang terletak di kawasan perbukitan, memiliki beberapa mata air yang menjadi sumber utama air bersih bagi penduduk setempat. Namun, seiring berjalannya waktu, degradasi lingkungan akibat alih fungsi lahan dan deforestasi mulai mengancam kelestarian mata air tersebut. Melalui kegiatan Action Learning, mahasiswa bersama warga setempat melakukan berbagai aksi konkret untuk menjaga dan melindungi mata air, seperti penanaman vegetasi pelindung di sekitar sumber air, serta edukasi mengenai pentingnya konservasi air.

Dosen FKM UNAIR yang menghadiri kegiatan ini adalah Dr. R. Azizah, SH.,M.Kes dan Novi Dian Arfiani, S.KM.,M.KL yang merupakan dosen dari Departemen Kesehatan Lingkungan  FKM yang terlibat dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari kurikulum Action Learning yang menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam menghadapi permasalahan lingkungan. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga mata air ini, karena air adalah kebutuhan vital. Jika mata air rusak, dampaknya bukan hanya pada ketersediaan air bersih, tapi juga kesehatan masyarakat,”

Kepala Desa Wilis menyambut baik kegiatan ini dan berharap agar aksi perlindungan mata air dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. “Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Dulu kami mungkin kurang menyadari pentingnya menjaga mata air, tapi dengan adanya mahasiswa yang terlibat, kami menjadi lebih paham bahwa menjaga mata air bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk anak cucu kita nanti,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga didukung oleh pihak kecamatan serta lembaga lingkungan hidup yang turut memberikan dukungan dalam hal edukasi dan penyediaan bibit tanaman. Para peserta berharap agar kegiatan ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Kecamatan Bendungan yang juga memiliki potensi mata air namun menghadapi ancaman degradasi lingkungan.

Dengan adanya sinergi antara FKM UNAIR, DLH Provinsi, Pemerintah Trenggalek dan masyarakat, diharapkan Desa Wilis dapat menjadi contoh desa yang berhasil dalam menjaga kelestarian sumber air, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin dirasakan di berbagai wilayah.

Penulis : Novi Dian Arfiani