FKM NEWS – Sinergisitas dalam rangka percepatan penurunan stunting terus dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat serta elemen masyarakat lainnya. Maka dari itu, Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga (UNAIR), bekerjasama dengan Gugah Nurani Indonesia (GNI) dan Kelurahan Ujung Kecamatan Semampir berhasil mengadakan kegiatan Training of Trainer (ToT) atau pelatihan kader dengan tema “Praktik Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI)”.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang juga menjadi salah satu rangkaian kegiatan program penurunan stunting pada balita di Kecamatan Semampir. Adapun narasumber yang hadir berasal dari dosen FKM UNAIR yaitu Ibu Farapti, dr., M.Gizi didampingi oleh mahasiswa Prodi S1 Gizi UNAIR yaitu Anisah Firdaus Rahmawati dan Fenny Putri Maharani. Tidak hanya itu, pimpinan dari GNI juga turun langsung dan mengikuti keseluruhan acara. Hadir pula pada kesempatan tersebut, perwakilan dari Kelurahan Semampir beserta peserta pelatihan yang terdiri dari ibu kader sejumlah 30 orang, yang berasal dari RW 09 sampai dengan RW 14.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Farapti mengatakan jika kegiatan ToT bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader terkait prinsip pemberian MPASI pada anak usia dini secara tepat, baik dari segi jenis maupun bentuk makanan, frekuensi pemberiannya, serta proses pemberian makanan tersebut sesuai dengan syarat MPASI World Health Organization (WHO).
Ibu Farapti juga menyampaikan bahwa tiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda, namun tiap ibu wajib mengusahakan yang terbaik untuk memantau tumbuh kembangnya, dan hal tersebut bisa dimulai dari pemberian ASI eksklusif, MPASI, dan selalu memberikan stimulasi pada anak.
Rasa ingin tahu kader yang sangat tinggi membuat sesi tanya jawab berlangsung sangat interaktif. Sejumlah pertanyaan kritis dilontarkan oleh kader kepada Ibu Farapti. Ditambahkan Anisah dan Fenny, mahasiswa Gizi UNAIR yang menjadi pendamping ToT, kegiatan diawali dengan perkenalan, kemudian dilanjutkan dengan pre-test, games menentukan jenis MPASI antar kelompok, pemberian materi, sesi tanya jawab, post test, dokumentasi, dan penutup.
“Antusiasme para kader cukup tinggi sehingga selama diskusi berlangsung, acara terasa meriah,” imbuh keduanya. (*)
Penulis: Panitia
Editor: Dita Aulia Rahma