Dukung Kerja Sama UNAIR-UNICEF, Geliat UNAIR Adakan Sosialisasi Program Eliminasi TB Anak kepada Seluruh Puskesmas di Surabaya

FKM NEWS – Selasa (6/9/2022), telah rampung dilaksanakan kegiatan sosialisasi untuk program eliminasi penyakit tuberkulosis (TB) khususnya yang terjadi pada anak-anak. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat (Geliat) Universitas Airlangga (UNAIR) ini ditujukan kepada seluruh puskesmas yang ada di Surabaya sebagai bentuk keberlanjutan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang sebelumnya telah dilaksanakan dalam rangka membahas permasalahan tentang penyakit TB pada anak.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan dihadiri oleh kurang lebih 89 tamu undangan dari perwakilan setiap puskesmas di Kota Surabaya, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya.

Dalam acara inti, Wahyu Anis sebagai pemapar materi, menjelaskan tentang permasalahan TB pada anak yang sampai saat ini masih belum menjadi perhatian masyarakat. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan dari 7,5 juta anak yang terinfeksi TB di 2017, 1 juta diantaranya adalah anak usia 0-14 tahun dan 52% diantaranya berusia <5 tahun yang nantinya berpotensi menjadi balita stunting. Selain itu, disampaikan pula bahwa penyakit TB pada anak ini akan lebih kompleks dari orang dewasa karena semakin kecil usia anak maka laporan kasus semakin sedikit. Hal ini dikarenakan beberapa penyebab seperti kurangnya pemahaman orang tua terhadap penyakit TB khususnya pada anak dan adanya perasaan malu dari orang tua untuk membawa anak ke fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan Geliat UNAIR dan UNICEF terhadap kesehatan ibu dan anak khusus pada kasus TB anak, diadakan kegiatan FGD yang setiap pembahasannya kemudian disampaikan dalam sosialisasi program untuk eliminasi TB pada anak ini. Dalam kegiatan ini pula dipaparkan cetusan rencana tindak lanjut yang direkomendasikan untuk dilakukan sebagai upaya eliminasi TB pada anak yaitu Capacity Building baik untuk fasilitas kesehatan, kader, maupun guru.

“Hari ini sosialisasi ke seluruh puskesmas di Kota Surabaya. Walaupun FGD hanya dilakukan oleh perwakilan, semoga hasilnya bisa diterima dan didukung oleh puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya agar nantinya lebih terfokus dan sumber daya yang dimiliki dapat teroptimalisasi untuk mengatasi permasalahan ini.”, ujar Wahyu Anis.

“Untuk TB anak, program tidak hanya fokus ke puskesmas tetapi puskesmas juga harus aware ke sekolah karena ini bisa menjadi sarana penularan TB anak sehingga harus koordinasi dan kerjasama dengan sekolah di wilayah kerja puskesmas.”, tambah beliau.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dan penyampaian rencana tindak lanjut program untuk eliminasi TB pada anak yang telah direkomendasikan sebagai hasil dari kegiatan FGD dengan beberapa pihak yang berkepentingan, diharapkan program yang telah direncanakan dapat terlaksana dan masyarakat secara keseluruhan dapat lebih memberikan perhatian terhadap kasus TB pada anak serta menjaga anak dari infeksi TB.

 

Penulis : Faradillah Amalia Febrianti