NEWS-Menilik dari kondisi terkait komitmen terhadap sanitasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) melakukan Studi Penelitian Formatif Determinan Perilaku Pembuangan Feses Dan Diaper Anak Untuk Intervensi Perubahan Perilaku di Kota Surabaya. Selasa (13/09) diselenggarakan “Diseminasi Hasil Penelitian dan FGD Komite WASH” dengan tujuan menyampaikan hasil penelitian dan memperkuat Komite WASH yang sudah terbentuk di wilayah dampingan demi mendukung ODF di Surabaya. Acara ini dilaksanakan di Hotel Palm Park Surabaya dan dihadiri oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, serta beberapa perwakilan undangan lainnya. Acara dibuka dengan Sambutan dan Pembukaan kemudian dilanjutkan dengan Diseminasi Hasil Penelitian serta sesi diskusi dan tanya Jawab. Dalam acara ini diselenggarkan Workshop Penyusunan Strategi Pengelolaan Sampah Diaper di Daerah Perkotaan.
Upaya yang telah dilakukan terkait pengelolaan feses dan diaper yang aman dan sehat adalah memisahkan feses dari diaper dan feses dibuang ke jamban, diaper bekas yang telah dibersihkan diambil gelnya dan digunakan sebagai media tanam, mengurangi penggunaan diaper dengan menggunakan popok seperti zaman dahulu, diaper disobek-sobek terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat sampah.
Sedangkan upaya edukasi yang dapat dilakukan dalam hal pengelolaan feses dan diaper yakni sebaiknya produsen diaper memberikan edukasi cara pengolahan, sosialisasi pada keluarga yang memiliki balita, dan edukasi melalui media sosial, seminar, kader, sekolah, posyandu, dan langsung ke masyarakat. Dari segi fasilitas bahwa perlu diadakan sarana berupa lahan untuk pembuangan diaper dan pembangunan kloset komunal. Dalam sesi workshop dijelaskan bahwa beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi dan ditemui dilapangan dalam pengelolaan feses dan diaper adalah budaya, mitos, kepercayaan, kebiasaan, larangan dari orang terdekat, hingga anggota keluarga yang memberikan informasi yang salah.
Ibu Qorie Indria Prasasti, SKM., M.Kes menyampaikan bahwa “ Ini merupakan awalan, setelah ini akan kami lakukan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan bentuk nyata. Bagaimana terkait strategi, dan kolaborasi lintas sektor? Kita akan lakukan uji coba di 2 kecamatan yaitu Simokerto dan Kenjeran untuk membahas strategi lanjutan, edukasi, dan sosialisasi. Pertemuan lintas sector akan dilaksanakan di bulan Oktober” jelasnya.
Kontribusi yang akan diberikan sebagai bentuk dukungan upaya pengelolaan feses dan diaper yang aman dan sehat adalah penelitian tentang jumlah pengguna diaper di wilayah, mencari data untuk melakukan survei pengelolaan diaper yang aman dan sehat, dan survei mengenai cara pembuangan diaper masyarakat. Sementara itu, juga dilakukan FGD dengan stakeholder untuk institusionalisasi komite WASH.
Penulis : Diah Khrisma Putriana
Editor : Diah Khrisma Putriana