Dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNICEF mengadakan kegiatan Gebyar Intervensi Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SDN Pacar Keling V, Kota Surabaya. Mahasiswa yang mejadi panitia dalam acara ini merupakan mahasiswa semester 7 peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, prodi Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang mengikuti kegiatan MBKM di salah satu NGO yaitu United Nations Children’s Emergency Fund (UNICEF). UNICEF adalah suatu organisasi internasional yang bergerak di bidang kemanusiaan dan pembangunan untuk hak setiap anak. Selama pelaksanaan kegiatan intervensi mahasiswa didampingi oleh Pak Afrianto sebagai Pembina dari UNICEF Surabaya dan Kak Katherine sebagai Pembina UNICEF Indonesia pusat. Selain itu, anggota organisasi Geliat Santun Universitas Airlangga yang merupakan salah satu organisasi naungan UNICEF juga turut mendampingi dalam kegiatan mahasiswa.
Pihak sekolah SDN Pacar Keling V menyambut baik kegiatan magang mahasiswa. “Saya senang sekali dengan kedatangan teman-teman mahasiswa, karena sekolah kami ini adalah sekolah adiwiyata dan kebetulan akan dijadikan percontohan sekolah PHBS di Kota Surabaya. Oleh karena itu, kegiatan mahasiswa ini sangat membantu siswa dan rekan-rekan guru untuk turut belajar bersama mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menerapkan kebiasan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Sehingga kebiasaan ini bisa mejadi budaya yang baik untuk menjaga kesehatan anak”, ujar Bu Ninik selaku kesiswaan. Perilaku hidup bersih dan sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk memperluas penerapan pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi (Kemenkes RI, 2016).
Penyampaian informasi mengenai pentingnya PHBS sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Kebiasaan cuci tangan dapat ditanamkan sejak anak-anak berada dibangku sekolah dasar. Informasi tersebut dapat diberikan melalui tatanan-tatanan sekolah, sehingga terbentuklah Indikator PHBS ditatanan sekolah. Salah satu indikator PHBS di tatanan sekolah antara lain adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan air mengalir. Menurut Utami (2018), cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir merupakan suatu bentuk upaya preventif yang dapat dilakukan untuk melindungi anak-anak dari penyakit menular seperti diare, pneumonia, ISPA, dan penyakit menular lainnya.
Siswa merupakan sasaran yang sangat efektif dalam hal merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat. Siswa atau anak usia sekolah merupakan usia yang rawan akan masalah kesehatan sehingga dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan serta prestasi belajar. Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berprilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan pakai sabun (Menurut Aswadi, 2017).
Pelaksaaan kegiatan gebyar CTPS ini merupakan bagian dari agenda dari proses MBKM di Minggu ke 5. “Dengan adanya teman-teman mahasiswa, saya berharap siswa dapat lebih bisa menjaga kebersihan dengan belajar bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun yang baik sejak dini”, ujar Pak Wahyu Subagyo selaku kepala sekolah SDN Pacar Keling V. Dukungan penuh dari pihak sekolah tentunya sangat berdampak baik dalam kegiatan intervensi perubahan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Sampai akhirnya tiba disaat puncak acara yaitu Gebyar Kegiatan pada hari Jumat, 14 Oktober 2022. Kegiatan ini dilaksanakan dua sesi, sesi yang pertama diikuti oleh siswa kelas II dan sesi kedua diikuti oleh siswa kelas IV. Pembagian sesi ini sebagai salah satu strategi agar situasi kegiatan tetap kondusif dan bisa terkendali dengan baik.
Ada dua perlombaan yang diikuti siswa saat gebyar berlangsung yaitu lomba menyanyi berkelompok untuk kelas II dan lomba membaca puisi untuk kelas IV. Selain itu ada juga beberapa lomba yang telah dilaksanakan diantaranya lomba membuat majalah dinding (mading), lomba menggambar dan lomba menghias westafel. Pemenang dari keseluruhan lomba ini diumumkan saat acara Gebyar berlangsung. Siswa yang mengikuti kegiatan ini sangatlah antusias dan saling mendukung temannya satu sama lain ketika ada yang maju mewakili kelas mereka. Esensi dari perlombaan antara lain memberikan highlight interest terhadap apa yang sudah diajarkan dan selalu diingat oleh anak. Dengan adanya keseruan itu harapannya siswa bisa terus mengaplikasikan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing.