Edukasi Kesehatan melalui Edutainment: FKM UNAIR Kenalkan PHBS dan Anti-Bullying di Pondok Pesantren Sukoharjo

Surabaya, Sabtu, 27 Juli 2024 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan remaja, mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat Health Educator for Youth FKM UNAIR menggelar program edukasi menarik di Pondok Pesantren Darul Qur’an, Sukoharjo. Bertemakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Anti-Bullying, kegiatan ini berhasil menyulap konsep serius menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan dan penuh makna bagi 33 santri yang hadir.

Sambutan Kepala Sekolah Pondok Pesantren Darul Qur’an

Acara ini dimulai dengan registrasi pada pukul 07.00 pagi, diikuti dengan pembukaan resmi oleh MC, Riska Oktaviana, yang dengan penuh semangat menjelaskan rangkaian acara yang akan dihadiri para santri sepanjang hari. Sambutan inspiratif dari Bapak Kamron Wasith, kepala Pondok Pesantren Darul Qur’an, membuka acara dengan mengajak para santri untuk aktif belajar dan berbagi.

” Anak-anak diharapkan untuk memperhatikan sosialisasi oleh pemateri, karna hal ini insyaAllah sangat penting dan bermanfaat bagi anak-anak” ucap Bapak Kamron Wasith

Edukasi PHBS oleh Aprillia Nurhayati

Edukasi dimulai dengan pre-test untuk mengukur pemahaman awal para santri. Sesi pertama dibawakan oleh Aprillia Nurhayati yang dengan interaktif memperkenalkan konsep PHBS. Melalui penjelasan yang gamblang dan diselingi diskusi menarik, para santri belajar tentang cara menjaga kebersihan diri, pentingnya pola makan sehat, dan berbagai praktik kesehatan lainnya. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan peserta saat mendengarkan materi, khususnya tentang cara mengatasi tantangan menjaga kebersihan di lingkungan pesantren.

Edutaiment memandu permainan interaktif “Find Friends” oleh Tausyiah Rohmah N

Memasuki sesi kedua, suasana semakin seru dengan pendekatan edutainment dalam mengedukasi tentang bullying. Tausyiah Rohmah Noviyanti memandu permainan interaktif “Find Friends” yang dirancang untuk membuka mata para santri mengenai berbagai bentuk bullying, dampak buruknya, dan strategi efektif untuk menghadapinya. Dengan menggunakan flashcard dan diskusi kelompok, para santri diajak berpikir kritis dan saling bertukar pendapat. Kegiatan ini tak hanya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tetapi juga membangun kesadaran mendalam mengenai pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying.

“Permainannya seru, jadi tau apa yang harus dilakukan saat melihat teman yang dibully. Biasanya kita diam saja karena takut kalau mengadu, takut ikut dibully.” ungkap Rafif, santri yang mengikuti kegiatan dengan penuh antusias.

Usai sesi yang mengasyikkan, para santri menunaikan sholat Dzuhur, kemudian dilanjutkan dengan post-test untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka meningkat setelah mengikuti materi dan kegiatan. Acara ditutup dengan makan siang bersama yang hangat dan penuh canda tawa, di mana para santri dan panitia dapat berbagi cerita dan kesan mereka.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Health Educator for Youth FKM UNAIR ini terbukti efektif dalam membangun kesadaran para santri akan pentingnya PHBS dan penanganan bullying. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi menjadi langkah awal menuju perubahan nyata dalam menciptakan lingkungan yang sehat secara fisik, mental, dan sosial dan dapat bermanfaat bagi para santri dan pihak sekolah serta pondok pesantren” ujar Tausyiah Rohmah Noviyanti di akhir acara.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat UNAIR bersama Tim Pengabdian Masyarakat Health Educator for Youth FKM UNAIR membuktikan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan generasi muda Indonesia, khususnya di lingkungan pesantren.

Penulis : Tausyiah Rohmah N, Riska Oktaviana, Aprilia