FKM NEWS-Penyakit kardiovaskular saat ini menduduki peringkat nomor satu dalam mortalitas dan morbiditas global. Penyakit kardiovaskular lebih rentan terkena oleh para lansia (usia 65 tahun lebih) karena mengganggu fungsi optimal sistem kardiovaskular, sehingga penyakit ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular paling sering yaitu hipertensi, Diabetes Melitus, dislipidemia, obesitas, merokok, dan usia. Usia merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah juga dianggap sebagai faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular lebih lanjut.
Faktor risiko yang disebutkan dapat dipengaruhi dan bertindak secara berbeda tergantung pada profil genetik yang berbeda dari individu dan usia. Dengan demikian pada beberapa individu risiko terkena penyakit kardiovaskular jauh lebih tinggi. Dalam perkembangan penyakit kardiovaskular akut pada orang tua seperti Infark Mlokard akut dan stroke merupakan proses yang kompleks dimana banyak faktor risiko yang terlibat. Tingginya jumlah lansia dengan patologi kardiovaskular dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan. Tingkat spesies oksigen reaktif menumpuk seiring bertambahnya usia, dan peningkatan ini memicu kegigihan status peradangan sistemik kronis.
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis multifaktorial yang ditentukan oleh jumlah dari beberapa faktor risiko seperti genetik, lingkungan dan faktor makanan. Penyakit kardiovaskular pada pasien diabetes dapat terwujud baik dalam bentuk hipertensi, penyakit jantung iskemik, gagal jantung atau kardiomiopati diabetik (DC). Risiko kardiovaskular pada pasien lanjut usia dengan peningkatan Indeks Masa Tubuh (IMT) sebagian besar dipengaruhi oleh kadar glukosa darah, kadar kolesterol plasma, dan ada tidaknya hipertensi. Untuk mendukung tesis ini, Fan et al. telah menunjukkan bahwa obesitas perut, peningkatan sel lemak dan rasio lingkar perut adalah indikator yang berguna dari faktor risiko terjadinya patologi kardiovaskula, terlebih lagi mereka dapat dianggap sebagai alat penting dalam memperkirakan risiko kematian sekunder akibat penyakit kardiovaskular.
Aktivitas Fisik pada Lansia dan Pencegahan Penyakit Kardiovaskular
Pencegahan penyakit kardiovaskular pada populasi umum, dan terutama pada orang dewasa yang lebih tua, dimulai dari modifikasi gaya hidup. Untuk mencegah penyakit kardiovaskular tidak hanya pada usia lanjut, tetapi pada semua kelompok umur dianjurkan untuk menghindari gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan berolahraga dalam batas toleransi individu. Pada lansia, olahraga teratur dapat memberikan kontribusi penting dalam mengurangi jatuh, mempertahankan fungsi fisik yang baik, dan mempertahankan kualitas hidup yang baik. Orang dewasa di atas usia 65 tahun dianjurkan harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu. Jika lansia sudah menjadi orang yang aktif, aktivitas fisik dapat dibatasi hingga 75 menit per minggu (seperti joging dan lari) setidaknya 2 hari seminggu.
Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kecacatan atau kematian pada lansia. Namun, dalam kasus akumulasi faktor risiko, pencegahan, dan pengobatannya sangat penting dalam evolusi selanjutnya. Aktifitas fisik berperan penting dalam mempertahankan fungsi yang baik dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Dengan mengubah gaya hidup dan berolahraga secara teratur maka penyakit kardiovaskular ini dapat memperlambat dalam upaya pencegahan.
Penulis : Rochmah Dilmaliana
Editor : Diah Khrisma Putriana