Faktor Risiko Hipertensi pada Masyarakat di Indonesia Daerah Pesisir

FKM NEWS – Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan merupakan daerah pesisir yang mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah nelayan. Medan Belawan juga menjadi salah satu daerah sasaran yang aspek kesehatannya selalu dipantau. Menurut penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, daerah pesisir menunjukan lebih banyak masyarakat yang mengalami hipertensi. Hal ini disebabkan karena tingginya konsumsi natrium dan bahan yang mengandung kolesterol. Karena, masyarakat pesisir memiliki kebiasaan mengasinkan makanan yang dikonsumsinya. 

Hipertensi sendiri dapat diartikan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah yang tidak normal. Hipertensi dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit seperti stroke, gagal jantung, serangan jantung, hingga kerusakan ginjal. Hipertensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi tempat tinggal, gaya hidup, dan faktor genetik. 

Penelitian dilakukan di Kota Medan, Kecamatan Medan Labuhan, yang juga merupakan daerah pesisir. Dari penelitian ini, terdapat 108 peserta yang memenuhi kriteria. Kemudian, peserta dibedakan menjadi beberapa kriteria berdasarkan faktor risiko terjadinya hipertensi, yaitu meliputi: jenis kelamin, usia, faktor genetik, tekanan darah, status gizi, kebiasaan merokok, kebiasaan konsumsi kopi, konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik, dan stres yang dialami. Sebagian besar peserta berjenis kelamin perempuan, yakni sebesar 69,4% dan berusia 45-65 tahun sebesar 66,7%. Sebanyak 62% dari peserta memiliki riwayat hipertensi dari keluarga. Sesuai dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), sebesar 59,3% peserta mengalami obesitas. Namun, peserta yang tidak memiliki kebiasaan merokok dan tidak memiliki kebiasaan konsumsi kopi memiliki jumlah yang cukup besar, yaitu sebanyak 77,8% untuk yang tidak memiliki kebiasaan merokok dan 68,5% tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi. Hanya sembilan peserta yang mengonsumsi buah dan sayur setiap hari dalam makanan mereka. Berdasarkan aktivitas fisik, sebagian besar peserta melakukan aktivitas fisik sedang dan 98,1% dari peserta mengalami stres mental ringan.

Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, faktor genetik, tekanan darah, status gizi, kebiasaan merokok, kebiasaan konsumsi kopi, konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik dan stres yang dialami memiliki hubungan yang dapat menjadi pemicu hipertensi. Maka dari itu, menjalankan gaya hidup yang sehat dan seimbang sangat dianjurkan agar dapat meminimalisir risiko terjangkit hipertensi, karena pencegahan lebih baik dan lebih ekonomis daripada mengobati. 

 

Referensi 

Amelia, R., & Harahap, J. (2019). The Role of Nutritional Status , Age , Genetic Factors , and Lifestyle on the The Role of Nutritional Status , Age , Genetic Factors , and Lifestyle on the Hypertension Prevalence among Community in Indonesian Coastal Area. International Journal on Advanced Science Engineering and Information Technology ·, 9(4), 2088–5334. https://doi.org/10.18517/ijaseit.9.4.5823

Penulis : Putri Ndayu Astikirana

Editor : Erina Krisnawati