FKM UNAIR Dampingi Santri Ponpes dalam Melaksanakan PHBS di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

FKM NEWS – Pondok pesantren merupakan tempat santri dalam menimba ilmu agama yang hampir seluruh kegiatannya dilaksanakan secara tatap muka, karena santri bermukim. Seluruh aktifitas dilakukan secara bersama dan sulit dilakukan social distancing. Dengan adanya pandemi Covid-19, pondok pesantren harus mampu dan mau memperbaiki kualitas lingkungan dan juga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) santri dan masyarakat pondok pada umumnya.  Karena selain Covid-19, masih banyak penyakit menular lainnya yang dapat diderita oleh santri yang bermukim, seperti scabies, TBC, ISPA, diare, dan lain-lain. tetapi seringkali santri pondok pesantren cenderung abai dalam PHBS.

Oleh karena itu, tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) yang diketuai oleh Aditya Sukma Pawitra, S.KM., M.KL. berinisiatif melaksanakan pendampingan di salah satu pondok pesntren di jalur Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Lamongan yaitu Pondok Pesantren Al Amin Tunggul Paciran Lamongan. Tujuan dalam pendampingan itu adalah membiasakan santri dalam melaksanakan PHBS di era adaptasi kebiasaan baru selama pandemi Covid-19 sehingga penularan penyakit dapat ditekan seminimal mungkin. Kegiatan ini turut mendukung pelaksanaan SDG’s tujuan ketiga sub poin penyakit menular dan tujuan keempat sub poin pendidikan lingkungan.

Berbagai kegiatan dilakukan dalam rangkaian pengabdian kepada masyarakat pondok pesantren ini, yaitu edukasi PHBS, penyusunan Buku Diary Kebersihan Santri dan Buku Diary Kebersihan Kamar dan Lingkungan Pondok, serta pemilihan duta PHBS santri. Namun tidak hanya santri yang diberikan pendampingan, pengelola pondok pun tidak luput dari sasaran pendampingan ini, mereka diajari bagaimana membuat media edukasi yang baik.

“Sasaran pendampingan ini memang tidak hanya berfokus kepada santri, tapi juga kepada pengelola. Sehingga diharapkan program yang telah diberikan dan diajarkan dapat terus berlanjut diterapkan, tidak berhenti hanya Ketika ada kegiatan pengabdian kepada masyarakat” tutur Aditya selaku ketua pengabdian kepada masyarakat ini.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan program pendampingan, dilakukan pre dan post test terkait PHBS santri, tersusunnya buku diary dan buku tersebut diisi oleh santri, terbentuk duta PHBS santri yang bertugas memberikan pendampingan kepada santri agar melakukan PHBS dengan baik dan tertib.

Di akhir pengabdian kepada masyarakat tersebut, telah terbentuk duta PHBS santri dan diadakan lomba untuk kebersihan kamar dan lingkungan pondok.  Hasil observasi tim pengabdian kepada masyarakat dan dibantu oleh pengelola pondok pesantren, dapat dilihat perbedaan kondisi kamar santri (asrama) sebelum dan sesudah kegiatan, juga perilaku santri semakin baik.

“Semoga kegiatan di pondok pesantren ini dapat terus berlanjut, apalagi telah terdapat MoU antara FKM UNAIR dengan Yayasan yang menaungi Ponpes ini,” lanjut Aditya. (*)

Penulis: Tim Pengabdian Masyarakat FKM UNAIR