Geliat Airlangga Kuatkan Kompetensi Kader dalam Pelatihan 25 Kompetensi Kader di Surabaya dan Sidoarjo

GELIAT AIRLANGGA – Pemerintah saat ini telah mempersiapkan transformasi layanan kesehatan melalui integrasi layanan primer guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan adanya integrasi layanan primer, kader sebagai perpanjangan tangan dari puskesmas dalam melakukan pelayanan juga dituntut untuk meningkatkan kompetensinya. Kader dituntut untuk menguasai 25 Kompetensi dalam melaksanakan Posyandu Siklus Hidup. Oleh karena itu, Geliat Airlangga turut andil dalam menguatkan kompetensi kader dalam pelatihan 25 kompetensi kader di Surabaya dan Sidoarjo.

Geliat Airlangga melaksanakan pelatihan ini dalam dua kesempatan baik di Surabaya maupun Sidoarjo. Pada pelatihan di Kabupaten Sidoarjo, dilaksanakan pada tanggal 7-9 Juni serta 19-20 Juni. Kemudian, tanggal 7-8 Juni serta 12-13 Juni untuk Kota Surabaya. Dalam kegiatan ini berbagai pihak seperti Kemenkes, Dinas kesehatan setempat, Unicef, serta tim Geliat Airlangga juga turut memberikan kontribusi dalam memberikan materi guna menguatkan kompetensi kader dalam memberikan layanan posyandu siklus hidup.

Dr. Armunanto, MPH selaku Health Specialist UNICEF melalui sambutannya berpesan untuk terus gotong royong dan memberikan dukungan dalam persiapan integrasi layanan primer. Hal tersebut juga ditekankan kembali oleh Prof. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S selaku Program Focal Point Kerjasama UNAIR-UNICEF, beliau juga menambahkan bahwa 25 kompetensi ini berat, tetapi dengan adanya komitmen para kader yang tinggi tentunya akan lebih mudah. Pada pelatihan ini, materi pertama diberikan oleh Kemenkes RI tentang 25 kompetensi kader yang selanjutnya diteruskan oleh dinas kesehatan serta puskesmas setempat.

Dalam materi yang diberikan oleh Kemenkes RI, disampaikan bahwa peran kader ini sangat penting dalam posyandu yang berfokus pada pelayanan siklus hidup dari mulai ibu hamil dan balita hingga lanjut usia. Kemudian, materi dilanjutkan oleh pihak puskesmas serta dinas kesehatan setempat dalam memberikan pendalaman materi. Beberapa kompetensi yang diberikan yaitu pengelolaan posyandu dan komunikasi efektif, keterampilan dasar layanan ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui, antropometri, MP-ASI, NAPZA, HIV/AIDS, serta layanan dasar untuk bayi balita, usia produktif, lansia, serta penyakit menular dan tidak menular. Dalam serangkaian kegiatan ini juga terdapat simulasi pelayanan posyandu siklus hidup dan kunjungan rumah oleh kader untuk mempraktekkan apa yang sudah dipelajari.

TAGS : HEALTH-WASH, kader, posyandu, ILP

Penulis : Andi Maulana