Hari Kedua, 52nd International Conference of APACPH Adakan Parallel Symposium dengan Topik Interprofessional Collaboration Health Workers/Practitioner During and Post COVID-19 Pandemic in The Era of Fourth Industrial Revolution

0

FKM NEWS – Kamis (28/10/2021), hari kedua diselenggarakannya parallel symposium pada 52nd International Conference of Asia-Pacific Academic Consortium for Public Health (APACPH) oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Salah satu topik di parallel symposium ini adalah “Interprofessional Collaboration Health Workers/Practitioner During and Post COVID19 Pandemic in the Era of Fourth Industrial Revolution”.

Menghadirkan pemateri dari Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), simposium yang dipandu oleh dr. Muhammad Ardian C. L., SpOG(K)-Obginsos, M.Kes. ini dihadiri sekitar 90 partisipan dan dilaksanakan secara hybrid di Hotel Shangri-La Surabaya dan melalui platform Zoom Meeting.

dr. Hendro Soelistijono, MM., M.Kes, Direktur RSUD Soebandi Jember, pemateri pertama pada simposium ini membawakan topik tentang “Hospital Emergency Management Plan During The COVID‐19 Epidemic”. Beliau menyampaikan, dalam pengalamannya menghadapi gelombang epidemi COVID-19, adanya Hospital Disaster Plan sangat penting agar rumah sakit tetap dapat melakukan pelayanan sesuai standar sehingga mortalitas dan morbiditas dapat ditekan seminimal mungkin.

“Saat kondisi darurat COVID-19, Hospital Disaster Plan merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindarkan. Banyak tantangan yang kami dapatkan. Masalah yang terjadi tidak melulu mengenai aspek medis tetapi juga banyaknya informasi hoax yang beredar di masyarakat mengenai pelayanan yang kami berikan”, tutur dr. Hendro.

Topik yang kedua adalah “Informed Consent During COVID19 Pandemic from Human Rights Perspective in The Era of Fourth Industrial Revolution”. Dr. dr Ade Armada S, SH., M.KP, Sekretaris Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Jawa Timur, Indonesia, selaku pemateri pada topik ini menyampaikan bahwa informed consent sangat penting. Pada kondisi pandemi COVID-19 dan medical sains telah berkembang pesat, dibutuhkan pula skill komunikasi yang baik agar informasi dapat tersampaikan kepada pasien secara detail.

 

Penulis : Faradillah Amalia Febrianti