Health Promotion Jadi Salah Satu Topik Dalam Pelaksanaan 52nd APACPH Oral Presentation Hari Kedua

FKM NEWS – Hari kedua pelaksanaan kegiatan oral presentation dalam acara 52nd Asia Pacific Academic Consortium for Public Health (APACPH) sukses digelar pada Kamis (28/10/21). Empat topik yang diusung pada hari kedua tersebut yakni terkait environment quality monitoring and risk assessment, health promotion, biostatistic and demography serta tentang Covid-19.

Khusus topik health promotion itu sendiri terdapat lima room zoom yang dapat dikunjungi untuk melihat para presenter mempresentasikan hasil penelitiannya. Adapun room zoom tersebut terdiri atas health promotion-1 online, health promotion-2 online, health promotion-3 online, health promotion-4 online, dan health promotion-5 online. Beberapa nama presenter pada topic health promotion yakni Ratnakanya Hadyani, Diansanto Prayoga, Ratna Wardani, Eka Mishbahatul M., Besral dan lain-lain.

Besral, sebagai salah satu presenter asal Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “The Youth Posyandu Program’s Impact on Adolescent’s Sexual Behavior Among The Indigenous Tenggerese Community in Indonesia”. Tujuan adanya penelitian tersebut adalah untuk menilai dampak program posyandu remaja terhadap perilaku seksual remaja di kawasan Tengger.

“Studi cross-sectional ini meneliti 233 remaja berusia 10-24 tahun di Kecamatan Tosari, Tengger, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Sebanyak 72 remaja aktif mengikuti posyandu remaja dan 161 remaja tidak mengikuti posyandu,” jelasnya.

Selain Besral, terdapat pemaparan dari Diansanto Prayoga asal Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) terkait hasil penelitiannya. Judul penelitian yang dia presentasikan adalah “Program Evaluation of 1000 Promoters in Covid-19 Prevention From Jago Preventif Using The System Approach and Program Sustainability Assessment Tools”.

Lebih lanjut, Diansanto menjelaskan bahwa sejak bertambahnya kasus Covid-19 di Indonesia menyebabkan berbagai informasi juga semakin banyak tersebar dikalangan masyarakat. Namun, beberapa informasi yang muncul merupakan informasi hoax dan berasal dari sumber yang tidak terpercaya. Sehingga, tujuan adanya penelitian tersebut adalah untuk mengevaluasi program Jago Preventif menggunakan pendekatan sistem dan program sustainability assessment tools (PSAT).

Perlu diketahui bahwa kegiatan oral presentation topic health promotion dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Peserta sangat antusias mendengarkan penjelasan presenter dan juga aktif ketika melaksanakan sesi tanya jawab. (*)

Penulis: Dita Aulia Rahma