Hipertensi Tak Pernah Pandang Usia, Remajapun Banyak yang Terkena!

Hipertensi pada remaja Indonesia merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat. Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%. Hipertensi merupakan masalah serius karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi seluruh kalangan untuk menjaga tekanan darah dalam batas norma, termasuk pula pada kalangan remaja.l Hipertensi yang awalnya identik dengan penyakit “orang tua” kini juga banyak diidap oleh kalangan usia produktif. ada banyak faktor penyebab akan hal ini. dalam satu penelitian kesehatan masyarakat dinyatakan bahwa penyebab yang paling mempengaruhi adalah gaya hidup.

Remaja saat ini tumbuh dan besar di lingkungan yang serba instan. Gaya hidup yang serba instan tersebut harusnya diimbangi dengan kebiasaan sehat, misalnya mengonsumsi gizi yang dibutuhkan secara cukup. Konsumsi makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan gula dapat meningkatkan risiko hipertensi pada remaja. Pola makan yang didominasi oleh makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis dapat berdampak negatif pada tekanan darah. Selain pola makan, aktivitas fisik juga harus diperhatikan. Remaja yang memiliki gaya hidup tidak aktif dan jarang berolahraga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan hipertensi. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan, ketidakseimbangan hormon, dan gangguan kardiovaskular.

Kemudian juga sangat penting bagi remaja untuk belajar terkait pengelolaan stress. Remaja adalah masa peralihan dari usia anak – anak menuju usia dewasa. pada masa itu, remaja sering menghadapi tekanan dari berbagai aspek kehidupan, seperti tuntutan akademik, masalah keluarga, atau tekanan sosial. Stres kronis dapat memicu peningkatan tekanan darah dan memengaruhi kesehatan jantung secara keseluruhan.

Refrensi :

Putra Surya, D., Anindita, A., Fahrudina, C., & Amalia, R. (2022). FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA REMAJA. Jurnal Kesehatan Tambusai, 3(2), 107–119.

Penulis : Jessy Adelia