FKM NEWS – COVID-19 adalah virus yang menginfeksi pernafasan dan menjadi permasalahan utama di tengah tengah masyarakat di dunia saat ini, khususnya di Indonesia sendiri. Sedangkan influenza juga disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pernafasan. Banyak masyarakat yang masih kebingungan membedakan COVID-19 dengan influenza karena terlihat sangat mirip. Namun kedua penyakit ini memiliki perbedaan yaitu pada gejala awal, penderita covid akan mengalami demam tinggi dan mengalami sesak nafas, sedangkan pada influenza kasus terkena demam masih jarang.
Seiring waktu akan muncul infeksi sekunder, yaitu infeksi yang muncul secara bersamaan dengan infeksi sebelumnya akibat bakteri tertentu. Menurut penelitian disalah satu rumah sakit besar di Israel, tercatat 642 pasien yang mengalami COVID-19 dan 742 pasien yang mengalami Influenza. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil menunjukkan bahwa resiko kematian akibat infeksi sekunder pasien COVID-19 lebih tinggi daripada pasien Influenza walaupun pertumbuhan virus COVID-19 lebih lambat dari virus influenza. Menurut peneliti, hal ini disebabkan oleh perubahan lingkungan dan respon imun yang membuat bakteri penyebab infeksi sekunder mudah masuk dalam tubuh pasien.
Berdasarkan grafik diatas, menunjukkan perbandingan kelangsungan hidup pasien COVID-19 dengan pasien influenza yang bertahan atau tidak bertahan. Grafik yang diatas menunjukkan perbandingan pasien COVID-19 dan pasien influenza berdasarkan waktu infeksi sekunder terjadi, sedangkan grafik dibawah menunjukkan perbandingan kedua macam pasien berdasarkan banyaknya orang yang terinfeksi. Dari grafik diatas jumlah pasien yang meninggal tanpa terinfeksi bakteri sebanyak 13.2%, pasien yang meninggal saat infeksi awal sebanyak 27.7%, dan 51.9% pasien meninggal saat infeksi akhir. Dilihat dari keseluruhan grafik dapat dikatakan tingkat kematian infeksi sekunder pasien COVID-19 lebih tinggi.
Dalam penelitian ini, pasien COVID-19 menderita gangguan pernapasan akut akibat infeksi bakteri yang membuat keadaan pasien lebih parah. Temuan ini juga menunjukkan bahwa infeksi sekunder memiliki potensi untuk diobati. Secara umum pasien yang terkena infeksi sekunder akan dirawat di bangsal khusus yang terisolasi di bawah protokol yang ketat. Namun penelitian ini hanya terbatas dikarenakan menggunakan kumpulan data dari catatan medis pasien untuk sumber penelitian dan kasus influenza di Israel semakin jarang akibat COVID-19. Peneliti juga memberi saran agar menerapkan Langkah Langkah pengendalian infeksi khusus untuk pasien COVID-19.
Penulis : Saffanah Saron Sjaichu
Editor : Ambarsih Prameswari