FKM NEWS – Jumat (26/08/2022), United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) bersama Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat (GELIAT) Universitas Airlangga (UNAIR) dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan workshop terkait monitoring dan evaluasi Bulan Imunisasi Anak Nasiona (BIAN) di Provinsi Jawa Timur. Pelaksanaan workshop ini dilakukan secara online melalui platform Zoom Meeting.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi program BIAN yang telah berjalan per tanggal 15 Agustus 2022, Provinsi Jawa Timur telah mencapai target BIAN sebesar 85%. Dilain sisi, masih terdapat 10 kabupaten prioritas yang masih berada dalam kategori merah dan kuning. Suradi selaku perwakilan dari UNICEF berharap Dinas Kesehatan beserta lintas sektor di masing-masing kabupaten/kota dapat meningkatkan perannya untuk memenuhi target BIAN nasional yaitu 95%.
Kegiatan BIAN sendiri terdiri dari dua jenis yaitu imunisasi tambahan (Campak-Rubella) dan imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib). Berdasarkan data Pusdatin Kemenkes RI Tahun 2022, terdapat 2.352.401 anak yang menjadi target dan sasaran program BIAN. Menilik capaian pelaksanaan BIAN pada salah satu kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi telah mencapai target kumulatif harian dengan data proyeksi 95,89%. Target kumulatif harian ini akan terus digalakkan hingga tanggal 25 Agustus 2022.
Ketimpangan atau gap maksimal yang diperbolehkan dalam pelaksanaan BIAN ini yaitu sebesar 5%. Dilain sisi dari berbagai upaya yang telah dilakukan, tak jauh dari adanya tantangan dan hambatan pelaksanaan BIAN selama di lapangan.
“Masyarakat disini masih sedikit yang ikut BIAN, kita sudah beriringan namun belum sejalan dan belum satu tujuan. Selain kurang sinkronisasi, ada kendala dari sisi pimpinan pada kecamatan dan desa juga, padahal pelaksanaan imunisasi paling aktif ya di posyandu yang ada di desa. Sehingga kami terus mencari formulasi antara Dinkes dan PMD seperti Muslimat dan Aisyiyah bersama forum pemberdayaan masyarakat untuk terus mendorong tercapainya target BIAN” tutur Ketua TP PKK Kabupaten Bangkalan.
Dari berbagai hambatan yang ada tersebut, Bu Wiwin selaku perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengapresiasi pihak-pihak yang terus berusaha agar target BIAN dapat tercapai. Hasil monev BIAN menghasilkan beberapa rekomendasi guna tercapainya program BIAN tahun 2022 maupun sebagai pembelajaran untuk tahun yang akan datang, diantaranya:
- Membuat jadwal pelaksanaan akselerasi yg belum terimunisasi (adanya target harian).
- Umpan balik yang baik dan efektif.
- Melibatkan organisasi kemasyarakatan seperti TP PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI maupun Polri untuk memobilisasi sasaran agar mau datang ke pos imunisasi.
- Melibatkan unit pelayanan swasta terutama di daerah perkotaan.
- Membuka pelayanan imunisasi di PAUD dan TK.
- Melakukan sosialisasi melalui berbagai media, pertemuan warga, arisan, dasawisma, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Penulis : Siti Zulaikha