FKM NEWS – Logam berat (As, Pb, Cd, Zn, Fe, Mn, Cu, Cr, Hg, Ni, dan Co) adalah zat-zat yang sangat beracun bila sampai masuk ke dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lain. Logam tersebut sangat mudah ditemui di daerah yang dekat dengan daerah pertambangan atau daerah industri, dan sangat mudah mencemari lingkungan melalui tanah dan air. Sehingga tidak jarang zat-zat tersebut ditemukan di dalam maupun di permukaan sayuran dan tumbuhan sekitar.
Di negara berkembang seperti Ethiopia, khususnya daerah Mojo. Industri sedang berkembang dengan pesat-pesatnya, sehingga logam berat tersebut mudah ditemui sebab dihasilkan dari limbah industri yang tidak dibuang dan diolah secara tepat sehingga mencemari lingkungan sekitar, terutama melalui air dan tanah. Dampak pencemaran tersebut dapat ditemukan pada tomat dan kubis yang tumbuh di daerah Mojo, bahwa kadar Total Cancer Risk (TCR) berada di ambang tidak normal karena zat karsinogenik dan non-karsinogenik. Hal ini mencuri perhatian publik dan disarankan untuk pihak berwenang melakukan kontrol rutin demi memeriksa kelayakan sayur yang dikonsumsi.
Sampel yang diambil yaitu tomat, kubis, sekaligus tanah dari pertanian lokal. Sampel tanah diolah, hingga didapati hasil bahwa pH terlalu tinggi pada kedua tanah dari sayuran tersebut. Hal ini mengindikasikan terdapat kandungan logam alkali, yang mengakibatkan tingginya nilai konduktivitas elektrik sebesar 1056,66 µS/cm pada tanah tomat dan tanah kubis sebesar 1062,18 µS/cm. Dimana batas normalnya sekitar 172-297 µS/cm. Juga ada nilai EC, semakin tinggi nilai EC maka semakin tinggi kandungan mineral dalam tanah. Mineral berbahaya tersebut didapat dari air limbah tercemar yang digunakan untuk irigasi. Demikian pula pada tomat dan kubis, didapati kandungan logam berat yang melebihi batas aman jika masuk ke dalam tubuh karena hal-hal berbahaya tersebut terserap oleh tumbuhan. Zat berbahaya yang ditemukan tersebut berasal dari Arsen (As), Mangan (Mn), Merkuri (Hg), Zinc (Zn), Tembaga(Cu), Besi (Fe) dan masih ada beberapa zat berbahaya lainnya.
Apabila logam berat dan zat berbahaya tersebut dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang, maka dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti keracunan, kanker, rumor, terjadi mutasi genetik, janin cacat lahir, bahkan dapat berujung ke kematian. Hal ini berarti, penting sekali untuk memperhatikan lingkungan dalam bercocok tanam agar tidak membahayakan seperti di Ethiophia, khususnya daerah Mojo, juga membuktikan pentingnya pengolahan limbah pabrik agar tidak membahayakan lingkungan sekitar. Sebaiknya pemerintahan mengalokasikan lokasi bercocok tanam dan pertanian agar tidak berdekatan dengan daerah industri dan pertambangan. Sehingga kecil kemungkinan tanah sekitar tercemar jadi sayur dan buah tidak terkontaminasi zat berbahaya, serta pembuangan limbah juga perlu diperhatikan agar tidak mencemari lingkungan.
Penulis: Audi Sasmita
Editor: Vina Himmatus